Mie basah merupakan makanan yang lumayan banyak penggemarnya. Dalam seminggu rata-rata ada 1 atau 2 kali orang makan mie. Mie yang biasa dipakai untuk membuat mie ayam ini teksturnya lebih lembut dibanding mie instan. Bahannya juga lebih kaya kandungan air dan fresh tahan 1 sampai 2 hari saja.
Data Riskesdas 2013 olahan makanan berbahan dasar tepung ini paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia di 7 provinsi, yakni Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Kalimantan Barat.
Membuat makanan olahan sendiri dari mie basah, sering dipilih karena dari segi kualitas bahan, maupun kebersihan selama pengolahan, lebih terjamin. Dengan pengolahan sederhana saja, mie bisa menjadi makanan yang lezat dan menggoda.
Hasil penelitian yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan di situs akademik organisasi.org, 100 gram mie basah mengandung 86 kilokalori energi, sebagian karbohidrat, kalsium, fosfor, dan minim sekali protein, lemak, dan zat besi.
Mie basah sama sekali tidak mengandung vitamin, baik vitamin A, B1, maupun C. Selain itu tidak ditemukan khasiat atau manfaat dari mengonsumsi olahan mie basah, kecuali menambah energi. (gk/berbagai)