Yohana Susana Yembise Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan merealisasi pendirian kelompok perlindungan anak hingga ke desa-desa di seluruh Indonesia.
Program ini menurut Yohana sudah diujicoba di beberapa desa di Kabupaten seperti di Kabupaten Rembang Jawa Tengah sudah berjalan kelompok perlindungan anak tingkat desa.
“Kita mau bikin community based mekanism, yang sekarang sudah dipakai di beberapa Kabupaten. Contohnya, di Kabupaten Rembang, ada desa-desa yang sudah berdiri kelompok perlindungan anak tingkat desa yang menggunakan dana desa,” ujarnya usai seminar di Kongres Fatayat NU ke XV di Surabaya, Minggu (20/9/2015).
Yohana mengatakan, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu di tingkatan pimpinan di kementeriannya. “Kalau memang bisa dipakai, akan kita teruskan hingga seluruh Indonesia,” katanya.
Saat ini, kata Yohana, pihaknya masih harus memetakan dulu substansi program yang rencananya akan menggunakan dana APBN 2016 ini.
“Saya petakan dulu, ini nanti menggunakan anggaran 2016. Karena anggaran 2015 sudah hampir habis,” katanya.
Sementara untuk program penanggulangan kekerasan terhadap anak di Surabaya, Yohana mengatakan akan menambahkan anggaran untuk mensupport program.
“Untuk Kota Surabaya, kita terus koordinasi dengan kepala badan. Untuk pusat pelayanan terpadu perempuan dan anak di Provinsi dan Kabupaten Kota, ada dana dari kementerian,” katanya.
Dalam program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Yohana juga akan mengajak ormas seperti Fatayat NU untuk ikut berperan serta dalam bentuk kerjasama. (bid/dwi)