Rini Soemarno Menteri BUMN memberhentikan RJ Lino Dirut PT Pelindo II (Persero) dari jabatannya yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Quay Container Crane tahun 2010.
“Pemberhentian RJ Lino dan Ferialdy Noerlan seorang Direktur Pelindo II agar keduanya berkonsentrasi menyelesaikan kasus hukum masing-masing,” kata Rini, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (23/12/2015) seperti dilansir Antara.
Setelah pemberhentian RJ Lino, Rini kemudian meminta Dewan Komisaris Pelindo II untuk menunjuk anggota direksi yang ada untuk sementara menjabat sebagai pelaksana tugas Dirut dan Direktur sampai terpilih pejabat definitif.
Sementara itu, RJ Lino mengatakan bahwa dirinya menerima keputusan pemberhentian tersebut dengan besar hati, lapang dada.
“Senang tetapi juga sedih karena harus meninggalkan semua saudaraku yang selama lebih dari 6 tahun ini telah bersama sama membangun IPC menjadi IPC yang kita banggakan bersama. Hari ini saya meninggalkan tempat ini dengan perasaan yang menyenangkan, karena saya sangat bangga dengan anda semua,” kata Lino melalui media sosial yang disebar kepada para jurnalis.
Lino menyampaikan harapannya agar seluruh karyawan IPC tetap semangat, kerja keras, tetap gembira, persistence, berani dan melakukan yang terbaik seperti yang selama ini telah ditunjukkan waktu bersama-sama membangun IPC.
“Saya berharap sepeninggalan saya, agar saudara-saudara dapat berbuat lebih dari sebelumnya dan mensupport sepenuhnya pimpinan selanjutnya,” ujarnya.
Semua mengetahui bahwa IPC mempunyai kemampuan yang besar secara finansial untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan pelabuhan pelabuhan di Indonesia terutama di Indonesia timur sehingga program “Toll Laut” dapat terwujud dan dapat menekan biaya logistik, sehingga saudara saudara kita di Indonesia timur dapat menikmati harga harga barang yang tidak jauh berbeda dengan di Indonesia bagian barat.
“Saya berharap program besar ini dapat anda semua teruskan dan wujudkan demi Kejayaan Indonesia, dan saya sangat percaya anda pasti bisa !” tegas Lino.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada semua karyawan IPC, Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Oversight Committe, Menteri BUMN, Menteri Perhubungan dan juga unsur Pemerintah Pusat dan Daerah apabila ada hal-hal yang kurang berkenan ataupun menyenangkan selama kita bekerjasama, dan terimakasih yang sebesar besarnya atas dukungan yang selama ini telah diberikan.
“Kepada anak-anak muda di IPC , saya bisa pergi, tapi IPC tetap rumah kalian semua, jaga rumah ini, isi rumah ini dengan semangat yang tinggi, beri energi dan kehangatan didalamnya, buat lebih bagus dan maju dari sekarang, sehingga setiap orang yang datang di rumah ini atau berhubungan dengan kalian semua, mereka akan bilang IPC luar biasaaaaa !! Indonesia sangat membutuhkan kalian semua,” kata Lino.
Tidak lupa pada kalimat terakhirnya, Lino mengharapkan agar semua gonjang-ganjing ini dapat segera berakhir dan semua saudaraku di IPC dapat bekerja dengan tenang, nyaman, lebih kreatif dan bersemangat.
“I will always remember my time in IPC hundred years from now ,I Love you all,” kata Lino menutup suratnya. (ant/dwi/rst)