Pratikno Menteri Sekretaris Negara akhirnya minta maaf kepada undangan upacara bendera memperingati detik-detik proklamasi Kemerdekaan RI dan upacara penurunan bendera di Istana Merdeka, Senin (17/8/2015).
Banyak yang menyampaikan protes karena tidak tertibnya pengunjung pada upacara sakral yang berlangsung setahun sekali.
Protes itu antara lain disampaikan langsung kepada Mensesneg oleh beberapa anggota veteran dan purnawirawan.
Mereka tidak menghendaki upacara bendera di halam Istana Merdeka ini menjadi ceremonial tanpa makna. Dan seharusnya dijauhkan dari entertaint agar upacara berlangsung khidmad.
Tidak sesuainya antara jumlah undangan dengan tempat duduk yang tersedia mengakibatkan banyak undangan yang berdiri dan berebut maju.
Terdapat informasi ada oknum yang menjual undangan 17-an di halaman Istana Merdeka ini dengan harga Rp50 ribu sampai Rp100 ribu/ lembar.
Namun Mensesneg membantah isu itu, katanya semua undangan dibagikan secara gratis.
Ada sekitar 1.000 undangan yang dibagikan kepada masyarakat umum termasuk relawan Jokowi pada Pilpres yang lalu.
Penambahan itu yang menyebabkan terjadinya antrean yang cukup panjang di depan pintu masuk menuju tempat upacara di halaman Istana Merdeka.
Sementara itu, Jokowi Presiden, Selasa (18/8/2015) hari ini mengadakan silaturahmi dengan pendukung upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka kemarin.
Acara ini berlangsung di Istana Bogor antara lain diikuti anggota Paskibraka, pasukan upacara, tim kesenian, paduan suara dan marching band Akpol. (jos/dwi/ipg)