Kepekaan sosial dibutuhkan bagi mahasiswa sebagai dasar untuk mengenali dan mengetahui persoalan-persoalan sosial yang ada di tengah masyarakat. Tidak sekedar dibekali keilmuan dan keterampilan, kepekaan sosial dibutuhkan agar mahasiswa sebagai bagian agen perubahan mampu melihat persoalan sosial lebih jernih.
“Kuliah Kerja Nyata dilingkungan kampus, yang dulu memang pernah ada, perlu kembali dihidupkan agar mahasiswa terlatih secara naluri mengenali persoalan-persoalan sosial yang ada di tengah masyarakatnya. Ini penting untuk melatih kepekaan sosial,” ujar Imam Nahrowi Menpora usai menyampaikan orasi di hadapan wisudawan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Sabtu (14/3/2015).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada era dunia kampus masa lalu merupakan kewajiban bagi mahasiswa sebelum meninggalkan bangku kuliah, memastikan mahasiswa turun kelapangan di tengah masyarakat, bahkan ke desa-desa terpencil untuk mendata, mengumpulkan informasi berbagai kebutuhan masyarakat.
“Dengan kuliah kerja nyata, mahasiswa langsug berada di tengah masyarakat yang memang membutuhkan banyak hal. Persoalan-persoalan sosial juga ada di tengah-tengah masyarakat sehingga mahasiswa bisa langsung meraskaan persoalan-persoalan itu,” kata Imam.
Oleh karena itu, bentuk-bentuk perkuliahan seperti KKN itu menjadi bagian yang seharusnya dipelajari mahasiswa, sehingga menjadi bekal nanti ketika berada di tengah masyaraat sebagai bagian dari masyarakat.
“Karena setelah meninggalkan bangku kuliah, maka mahasiswa akan kembali ke tengah-tengah masyarakat menjadi bagian dari masyarakat. Kalau kepekaan sosialnya hilang, bagaimana mahasiswa bisa menjadi bagian dari agen perjuangan dan perubahan,” ujar Imam. (tok/fik)