Jumat, 22 November 2024

Mayoritas Kasus Trafficking Dipicu Penyalahgunaan Narkoba

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan
Sejumlah siswi SMP saat mengikuti Pelatihan Keterampilan Hidup Menghadapi Masa Remaja. Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Salah satu penyebab terbesar kasus trafficking adalah penyalahgunaan narkoba. Orang yang telah menjadi pecandu narkoba, akan kehilangan akal sehatnya. Mereka akan melakukan apapun untuk dapat mengkonsumsi narkoba.

Ini disampaikan dr. Esthi Susanti Direktur Eksekutif Hotline Surabaya saat ditemui dalam acara Pelatihan Keterampilan Hidup Menghadapi Masa Remaja, di Hotel New Grand Park, Surabaya, Sabtu (23/5/2015).

Esthi mengatakan, anak-anak ataupun remaja akan sangat mudah dimanfaatkan jika terlanjur menjadi pecandu. Korban trafficking yang mengarah ke prostitusi, seks bebas, merupakan dampak dari narkoba.

“Anak bisa rusak hanya dalam 38 hari setelah mengkonsumsi narkoba. Mereka yang sudah kecanduan narkoba, tentunya akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan narkoba itu,” kata Esthi kepada wartawan, Sabtu (23/5/2015).

Dia menambahkan, menurut hasil survei, usia yang rentan menjadi korban narkoba antara usia 12-15 tahun. Oleh karena itu pihaknya bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya memberikan sosialisasi kepada anak-anak yang rata-rata masih SMP tengtang bahaya narkoba, seks bebas.

“Jangan sampai mereka menjadi korban trafficking, ataupun narkoba,” ujarnya.

Sementara itu AKBP Suparti Kepala BNNK Surabaya mengatakan, penyalahgunaan narkoba memang mayoritas anak-anak usia 12-15 tahun. Oleh karena itu, peran orang tua dan keluarga sangat diperlukan dalam hal pengawasan terhadap anak usia remaja.

Sejauh ini orang tua sudah banyak mengambil bagian untuk mencegah anak mereka terjerumus dalam penggunaan narkoba. Adanya kesadaran untuk melakukan rehabilitasi bagi mereka yang terlanjur mengkonsumsi narkoba, merupakan langkah tepat untuk mencegah semakin meluasnya peredaran narkoba di kalangan remaja.

“Banyak orang tua dengan kesadarannya mengantar anak mereka ke BNN untuk melakukan rehabilitasi. Ini langkah yang baik untuk mencegah peredaran narkoba. Selain itu, anak mereka juga tidak terlalu jauh terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba ini,” ujarnya.

Suparti menambahkan, sudah ada sekitar 90 anak yang diantarkan orang tuanya untuk menjalani rehabilitasi. Dia berharap semakin banyak masyarakat yang sadar, sehingga semakin tinggi keingginan untuk berhenti mengkonsumsi narkoba, dan melakukan rehabilitasi.

“Target kami sekitar 400 – 500 orang yang melakukan rehabilitasi. Tapi kami tidak terpaku pada target itu, tetap ingin sebanyak-banyaknya penyalahguna narkoba melakukan rehabilitasi,” kata dia. (wak/den)

Teks Foto:
– Sejumlah siswi SMP saat mengikuti Pelatihan Keterampilan Hidup Menghadapi Masa Remaja.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs