Tuti Budi Rahayu, Sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) menilai masyarakat Surabaya belum siap menjadi tuan rumah kota wisata kendati Surabaya adalah kota metropolitan.
“Contohnya, Pantai Kenjeran itu potensial, tapi habit warganya suka membuang sampah sembarangan,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (14/3/2015).
Tuti mengatakan jika Surabaya serius akan dijadikan kota wisata, maka diperlukan perencanaan yang baik oleh Pemkot untuk lima sampai sepuluh tahun ke depan. Sedangkan dari segi interaksi dengan wisatawan, penduduk setempat harus dapat memberikan informasi yang baik, termasuk kemampuan bahasa, agar wisatawan merasa homy.
“Harus ada kerjasama antara Pemkot dan warga Surabaya untuk mengubah nilai dan norma yang ramah kepada lingkungan dan kepada wisatawan. Pemkot harus membiasakan masyarakat agar ramah kepada wisatawan, membiasakan hidup bersih serta didukung penataan kota yang indah,” katanya.
Menurutnya, saat ini Kota Surabaya sudah membentuk relasi dan interelasi dengan baik. Contohnya car free day dan di Taman Bungkul.(iss/ipg)