Sabtu, 23 November 2024

Masyarakat Keluhkan Sosialisasi Peringatan Kabut Asap

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Sebagian masyarakat Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengeluhkan minimnya sosialisasi tentang peringatan atau pemberian informasi kabut asap yang sudah melanda di daerah itu.

“Kemunculan kabut asap yang hingga kini masih melanda Kota Palangka Raya sangat dikhawatirkan para pengendara roda dua hingga orangtua dan anak-anak di bawah umur. Namun sejauh ini belum ada sosialisasi dan informasi resmi dari pemerintah,” kata Rizal, warga Kecamatan Pahandut, Palangka Raya, Minggu (6/9/2015) seperti dilansir Antara.

Menurut karyawan swata itu, hal yang paling dikhawatirkan asap mengganggu penglihatan saat berkendaraan baik roda dua maupun roda empat. Terlebih kabut asap dapat masuk hingga ke dalam rumah.

Asap tersebut, katanya bisa mengganggu pemandangan yang berakibat kecelakaan, atau sesak napas bagi pengendara yang akan berdampak penyakit pernafasan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

“Seharusnya pemerintah atau instansi terkait yang memiliki kepentingan memberikan informasi tentang kabut asap walaupun munculnya sedikit,” katanya.

Kecenderungan sebelumnya bila telah berdampak besar barulah pemerintah memberikan peringatan.

Bahkan setelah muncul korban misal ISPA, barulah informasi tersebut disampaikan di berbagai tempat baik melalui media cetak maupun elektronik.

Dia berharap pemerintah segera melakukan sosialisasi peringatan dini tersebut.

“Dengan begitu masyarakat dapat mengantisipasi dan mencegah dampak kabut asap bila nantinya parah dan meluas,” katanya.

Meskipun begitu dia berharap agar setiap informasi yang muncul tentang kabut asap dan bencana lainnya agar diberitahukan kepada masyarakat.

Saat ini alat ukur Indeks Standar Pencemaran Udara-pun sudah tidak berfungsi. Bagaimana masyarakat luas ingin mengetahui status pencemaran udara yang ada di Kota Cantik Palangka Raya.

Dan hingga kini ada sebagian masyarakat menanyakan udara di Palangka Raya sudah termasuk berbahaya atau belum. Apabila belum segeralah di informasikan.

Sebelumnya Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah telah mencatat jumlah penduduk yang mengalami menderita ISPA sejak Januari hingga Agustus 2015 mencapai 83.595 jiwa.

Berdasarkan data yang dicatat Dinkes Kalteng, di bulan Januari penderita ISPA sebanyak 16.225 jiwa, Februari 13.895 jiwa, Maret 15.293 jiwa, April 12.528, Mei 9.919 jiwa, Juni 12.776 jiwa, Juli 2.959 jiwa dan Agustus 2015 masih dalam pendataan. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs