Senin, 25 November 2024

Masyarakat Harus Ikut Hentikan Kekerasan Tehadap Anak

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Ilustrasi. Rapat Terbatas. Foto: Facebook Joko Widodo Presiden

Kekerasan terhadap anak dengan berbagai modus dan latar belakang, cukup meresahkan masyarakat akhir-akhir ini, mendapat perhatian khusus dari Joko Widodo Presiden RI.

Pada Selasa (20/10/2015), presiden menggundang beberapa menteri dan menteri koordinator, untuk membahas upaya pencegahan kekerasan terhadap anak.

Rapat terbatas (Ratas) dengan agenda upaya pencegahan terhadap anak, yang sedianya akan digelar pukul 16.00 WIB, baru dibuka pukul 17.45 WIB karena presiden menerima kunjungan Adel bin Ahmed Al-Jubeir Menteri Luar Negeri Arab Saudi terlebih dahulu.

Dalam pidato pengantarnya, presiden mengatakan, tidak ada yang bisa membuat bangsa menjadi bangsa yang disegani, jika bangsa itu tidak memperhatikan anak-anak sebagai penerus bangsa.

Maka dari itu, Ratas kali ini membahas pencegahan dan penanggulangan masalah kekerasan pada anak.

Presiden menyadari masih banyak kendala yang harus dihadapi untuk mengantarkan anak-anak ke masa depan yang lebih baik. Antara lain kekerasan pada anak, mulai dari perdagangan anak, diskriminasi, narkoba, korban kekerasan seksual, sampai dengan berbagai tindak kekerasan lainnya kepada anak.

Untuk itu, langkah-langkah penanggulangan konkret pada anak harus benar-benar konkret.

Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, karena apa pun masalah anak berawal dari lingkup keluarga yang berkaitan dengan akhlak, moral dan budi pekerti yang harus ditanamkan sejak dini.

Lingkungan pergaulan juga sangat mempengaruhi, termasuk lingkungan sekolah. Pendidikan di sekolah turut mempengaruhi perkembangan anak. Termasuk pengaruh dari media sosial dan televisi.

“Saya berharap agar ini bisa dikoordinasikan. Misalnya melalui kampanye untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, agar tidak terjadi pembiaran pada anak. Penyadaran atas pentingnya pemenuhan anak-anak juga bisa dilakukan secara masif dan besar-besaran, sehingga nanti dampaknya akan kelihatan di masyarakat kita,” kata presiden.

Anies Baswedan Mendikbud, menyatakan tidak akan mentolerir kekerasan di sekolah baik yang dilakukan oleh guru maupun sesama anak didik.(jos/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
29o
Kurs