Booth industri kreatif Ubaya tampil unik di Surabaya Urban Culture Festival 2015, Minggu (7/6/2015).
Mahasiswa desain Ubaya memamerkan seni instalasi human tape. Yaitu seni instalasi berbentuk manusia yang seluruhnya terbuat dari selotip.
Febrian Ramadan mahasiswa semester VI Desain Manajemen Produk Ubaya mengatakan, konsep seni ini adalah patung anak-anak yang sedang melakukan dolanan jadoel.
“Jadi patung-patung ini menggambarkan anak-anak yang sedang main layangan. Untuk mengingatkan juga kepada masyarakat bagaimana asyiknya main layangan,” katanya kepada suarasurabaya.net.
Ide pembuatan seni ini, kata Febrian, setelah melihat karya Mark Jenkins seniman instalasi asal Amerika.
“Saya kira kenapa gak bikin sendiri saja,” ujarnya.
Untuk setiap patung, pembuatannya menghabiskan banyak selotip. Satu patungnya memerlukan waktu pembuatan sehari penuh.
“Karena kita pakai modelnya manusia asli. Supaya bentuknya mirip,” katanya.
Febrian sendiri mengakui sangat menyukai bermain layang-layang. Untuk dolanan jadul lain yang pernah dia mainkan antara lain tarik tambang atau balap karung.
Pengamatan suarasurabaya.net patung-patung instalasi ini menjadi perhatian pengunjung yang ingin berfoto atau selfie.
Setelah mencoba berbagai permainan. Pengunjung juga menikmati makanan khas yang ada di tenda-tenda makanan jadul di sepanjang jalan tunjungan.
Karpet merah tempat mereka bermain tarik tambang dan lainnya menjadi alas duduk para pengunjung makan bersama. (den/iss/dwi)