Siska Haoeny, mahasiswi Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Ciputra (UC) Surabaya, menciptakan game yang mengandalkan gerak untuk anak-anak TK dan SD.
“Game untuk anak-anak sekarang membuat mereka kurang gerak, seperti iPad, karena itu saya gunakan kynect untuk memainkan game dengan gerakan tangan kanan dari jarak 2 meter,” katanya kepada Antara di Surabaya, Jumat (13/3/2015).
Didampingi Dosen DKV dan Humas UC, mahasiswi angkatan 2014 itu menciptakan game itu melalui sinergi dengan Kevin Josal, mahasiswa UC Jurusan Multimedia dari angkatan 2013.
“Jadi, saya yang merancang illustrasi tokoh karakter yang tersenyum hingga kelihatan giginya, lalu sebagian gigi itu ada kuman dan kuman itu harus dihapus dengan gerakan tangan kanan oleh pemain di depan kynect,” katanya.
Untuk permainan menghapus kuman pada gigi dari tokoh karakter dalam game itu, ia mematok waktu 50 detik dan setiap kuman terhapus akan ada skor. “Rekor tertinggi dalam permainan itu dengan skor 1.000-an,” katanya.
Menurut dia, permainan saling mendapatkan skor itu akan mendorong seorang anak akan semakin aktif menggerakkan tangannya. “Semakin banyak bergerak, maka tujuan permainan ini akan tercapai,” katanya.
Ditanya kemungkinan alat yang diciptakan itu akan dikomersialkan, ia mengaku dirinya masih akan melakukan beberapa pembenahan, seperti menambah permainan dalam beberapa level.
“Yang jelas, alat kynec yang mirip mouse pada laptop itu memang memiliki sensor sehingga permainan dapat dilakukan dengan gerakan tangan dari jarak jauh. Kalau kynec, laptop, dan monitor tentu bisa dibeli dimana pun,” katanya.
Namun, katanya, program dari permainan itu merupakan hasil karya bersama antara dirinya selaku illustrator dengan Kevin selaku teknisi dari programer itu.
“Jadi, program itulah yang akan kami jual, tapi kami belum berpikir ke arah sana, bisa juga dijadikan satu paket dengan kynect,” kata mahasiswi yang pernah menerima pesanan illustrasi dari Amerika, Rusia, dan negara lainnya itu.
Sementara itu, Freddy H Istanto, dosen DKV UC mengaku bangga dengan mahasiswanya yang memikirkan permainan yang mengandalkan gerak, karena gerakan itulah yang akan membuat sehat.
“Ada juga mahasiswa Ciputra yang menggunakan kynec untuk permainan basket dengan menghitung skor gerakan basket dengan tangan kanan dan tangan kiri, lalu dibandingkan dengan pemain lain,” katanya. (ant/iss/ipg)