Aliansi Mahasiswa dan Aktifis Jawa Timur melakukan aksi unjuk rasa di dalam area Mapolda Jatim, Senin (2/3/2015). Mereka menuntut, pihak kepolisian agar segera menuntaskan kasus penembakan Mathur Husairi seorang aktifis anti korupsi dari Bangkalan, Madura.
Sebanyak 20 mahasiswa itu melakukann aksinya, membentangkan poster dan spanduk bertuliskan Kapolda penakut mundur saja, Polisi partner aktiviis.
Abdul Salam salah seorang koordinator lapangan mengatakan, aksi dilakukannya itu Polisi harus serius dalam menangani kasus penembakan seorang aktivis anti korupsi. Karena sampai saat ini tidak ada titik terang.
“Sampai sekarang belum ada penangkapan aktor intelektual dalam kasus penembakan seorang aktifis anti korupsi di Bangkalan,” kata Abdu Salam, kepada suarasurabaya.net, Senin (2/3/2015).
Mereka juga mempertanyakan kenapa, pihak kepolisian sampai mengeluarkan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan). “Saat melakukan hearing dan ditemui oleh salah satu penyidik. Bahwa dilakukannya SP3 itu karena takutnya ada kekosongan hukum untuk menjerat para tersangka yang suda diamankan,” kata dia.
Perlu diketahui, penembakan Mathur Husairi seorang aktivis anti korupsi itu terjadi Selasa (20/1/2015) dinihari. Akibat dari penembakan itu, Mathur mengalami luka tembak di pinggang, dan harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya. (bry/rst)