Saleh Husin, Menteri Perindustrian, mendorong perajin dan pengusaha batik untuk mencantumkan logo bertuliskan Batik Indonesia bersama merek dagang masing-masing produk.
Tujuannya, agar batik Indonesia mudah dikenal, terpercaya untuk dunia dan untuk menjaga kualitas setiap batik Indonesia, serta dalam rangka menghadapi tantangan jangka panjang.
Sebagai ilustrasi, Filipina sejak lama menetapkan baju barong dan busana tradisional bagi perempuannya sebagai busana formal dan semi formal bagi jajaran pemerintahan dan masyarakat umum mereka. Pasangan pengantin berbaju barong –sebagai misal– sangat lumrah ditemukan pada hari pernikahan mereka di Filipina.
“Kualitas batik perlu dijaga bersama dan juga untuk menghadapi tantangan jangka panjang. Maka diharapkan perajin dapat menyertakan logo batikmark Batik Indonesia dengan Hak Cipta nomor 034100,” kata Menperin melalui siaran pers yang dilansir Antara, di Bandung, Jumat (2/10/2015).
Tidak terbilang kekayaan tradisi dan intelektual Indonesia dari batik ini, termasuk batik kontemporer dan tradisional yang terus-menerus digali dan dikembangkan.
Pada kesempatan tersebut, Husin mewakili Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, untuk membuka secara resmi peringatan Hari Batik Nasional, di Museum Tekstil, Jakarta.
Menperin mengatakan, citra batik Indonesia semakin bertambah setelah para perajin batik menerapkan produksi lebih bersih lingkungan disertai efisiensi akrab lingkungan (eco-efficiency).
Hal ini memberikan indikasi produk batik Indonesia sudah berwawasan lingkungan dan berpengaruh positif terhadap pasar. Sebelumnya, batik di Tanah Air telah dikenal kaya motif yang mempunyai filosofi, nilai seni dan warisan budaya sangat tinggi, desain menarik sesuai trend atau mode yang terus berkembang.
Misalnya batik motif parang (parang rusak atau parang kusumo, contohnya) yang khas ningrat Mataram, sudah sering menjadi “material dasar” pengembangan motif dan kegunaan batik nasional.
Selain dari pada itu, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah telah menyelesaikan SNI Batik Pengertian dan Istilah, dan pada 2015 ini sedang menyusun Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) tentang Batik Tulis, Batik Cap dan Batik Kombinasi.
Peringatan Hari Batik Nasional merupakan bagian tak terpisahkan atas pengukuhan batik Indonesia oleh UNESCO menjadi warisan Budaya Tak Benda peninggalan budaya dunia, yang ditetapkan pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi.
Lantas, melalui Keppres Nomor 33/2009 tertanggal 17 November 2009 juga telah ditetapkan pada 2 Oktober saban tahun sebagai Hari Batik Nasional.(ant/iss/ipg)