Lima penari jaipong asal Kabupaten Karawang, Jabar, siap tampil di Seoul, Korea Selatan, pada pertengahan Oktober 2015, untuk menghibur masyarakat Korea Selatan serta warga Indonesia yang menjadi tenaga kerja di negara tersebut.
Abah Suwanda Tokoh Seniman Sunda Karawang, Kamis (15/10/2015) mengatakan, selain menghibur masyarakat Korea Selatan dan para tenaga kerja Indonesia di Seoul, pementasan tari jaipong itu juga bertujuan untuk mengangkat seni dan budaya tradisional Sunda di dunia internasional.
“Sudah waktunya seni dan budaya tradisional Sunda khas Karawang dikenalkan ke dunia internasional. Jadi ini merupakan kegiatan positif bagi para seniman Sunda,” katanya, di Karawang seperti dilansir Antara.
Ia berharap pementasan lima penari jaipong di Korea Selatan berbuah positif. Sehingga tari jaipong bisa semakin terkenal di dunia internasional.
Lima penari jaipong yang akan pentas ke Korea itu sendiri digagas oleh Akhmad Marjuki/Dedi Gumelar (PDIP, Hanura, PBB) pasangan calon bupati/wakil bupati Karawang.
Menurut Dedi Gumelar alias Miing, pementasan tari jaipong di Korea itu bukan kerja sama antara pemerintah dengan pemerintah. Tetapi digelar atas kerja sama pihaknya dengan pihak swasta di Korea.
“Mohon doanya saja, lima penari jaipong asal Karawang akan berangkat pada Jumat (16/10/2015) ke Korea Selatan. Mereka yang berangkat sudah menjalani seleksi ketat,” katanya.
Ia mengaku tidak mengeluarkan uang terkait keberangkatan lima penari jaipong asal Karawang ke Korea. Sebab, seluruh biaya keberangkatan para penari jaipong itu dijamin lembaga swasta Korea.
Dedi Gumelar mengaku akan terus berkomitmen mengembangkan seni dan budaya tradisional Sunda khas Karawang. Khususnya jika dirinya bisa memenangi Pemilihan Umum Kepala Daerah setempat, 9 Desember 2015.
“Nanti harus ada program pengiriman duta seni seni budaya tradisional Karawang ke dunia internasional. Itu bisa dilakukan jika didukung oleh pemerintah daerah,” katanya.
Selama ini para seniman Sunda Karawang hanya tampil sekedar mengisi acara hiburan hajatan pesta perkawinan serta acara hiburan di acara pemerintahan. Hal tersebut keliru, sebab seni dan budaya merupakan bagian dari kekuatan daerah yang perlu dijaga.
Diharapkan, kedepannya semakin banyak seniman Sunda di Karawang yang mendapatkan kesempatan pentas di luar negeri. Untuk saat ini pihaknya baru bisa memberangkatkan lima penari jaipong ke Korea.
“Ini semacam pemanasan, bahwa kita belum jadi siapapun sudah punya komitmen. Ini bukan soal kekuasaan yang harus direbut, tapi soal komitmen kami bahwa kesenian Karawang harus diangkat harkat derajat dan martabatnya,” kata Miing.
Sementara itu, Woo Yong Taek perwakilan lembaga swasta Korea mengaku baru pertama kali melihat pertunjukan tari jaipong asal Karawang, dan dinilainya cukup menarik.
Atas hal tersebut pihaknya bersedia bekerja sama dengan Miing untuk mementaskan tari jaipong asal Karawang di Korea Selatan.
“Kita sudah beberapa kali membawa seniman tradisional Indonesia untuk pentas di Korea. Sekarang giliran tari jaipong yang akan dipentaskan di Korea,” kata dia.
Selain menghibur masyarakat Korea Selatan, pementasan tari jaipong tersebut juga akan menghiburan ratusan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sekitar Korea. (ant/dwi/ipg)