Berbagai daerah saat ini terus menggalakkan kegiatan bersepeda sebagai olahraga sehat dan mengurangi ketergantungan dengan energi fosil.
Tak terkecuali jajaran Pemkab Lumajang yang sejauh ini kian gencar menggelar kegiatan cycling di kalangan pegawainya. Bahkan, kegiatan bersepeda ini bahkan akan diprogramkan sebagai rutinitas di lingkungan Pemkab Lumajang melalui program Bike to Work dengan menyiapkan jadwal sehari bersepeda ke kantor.
Hal ini disampaikan dr Buntaran Supriyanto, Mkes Sekda Lumajang, Kamis (9/4/2015). Kepada Sentral FM ia mengatakan, kegiatan bersepeda merupakan kegiatan positif yang harus disebar-luaskan.
“Paling tidak seminggu sekali pada hari Jum’at, akan dijadwalkan Bike to Work untuk seluruh pegawai. Selain sehat juga bisa menghemat energi yang saat ini semakin mahal. Apalagi, Pemkab Lumajang memiliki klub Gowes bernama Mahameru Cycling Club (MCC) yang setiap pekannya menggelar kegiatan bersepeda,” katanya.
Digalakkannya kegiatan Gowes bagi PNS di lingkungan Pemkab Lumajang ini, masih menurutnya, juga dilatar-belakangi kondisi kesehatan di kalangan pejabat Pemkab Lumajang yang rata-rata tergolong rendah. Hal ini sesuai hasil pemeriksaan kesehatan rutin yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Pemeriksaan ini untuk mengetahui kondisi kesehatan pejabat eselon yang rata-rata usianya lebih dari 50 tahunan. “Kalau sekarang setahun sekali diadakan pemeriksaan kesehatan rutin oleh BKOR (Balai Kesehatan dan Olahraga) ini. Dulu, pemeriksaan seperti ini bisa dilaksanakan dua kali setahun,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan selama ini, masih menurut Buntaran Supriyanto, kondisi kesehatan pejabat eselon Pemkab Lumajang kebanyakan dibawah standar atau rendah. “Kalau yang baik derajat kesehatannya, dalam hal ini memenuhi standar kesehatan yang baik, hanya berkisar 20 persen saja. Sisanya yang 80 persen kondisinya sedang dan kurang. Artinya kondisi kesehatan mereka rendah,” terangnya.
Pemeriksaan kesehatan tersebut, lanjut Buntaran Supriyanto, juga diukur dari tingkat kebugaran. “Dalam tes kebugaran ini, akan diuji derajat kebugaran masing-maisng pejabat. Misalnya, jalan dua kali putaran dengan jarak 1 mil, dengan standar 12 menit. Waktu 12 menit itu standar normalnya. Kalau tidak mencapai waktu yang ditetapkan, tentu kebugarannya rendah, dan seterusnya,” urainya.
Sekda Lumajang juga menyampaikan kritikannya, ketika para pejabat eselon sudah mengetahui hasil pemeriksaan kesehatannya, namun mereka tidak berusaha memperbaiki. “Ini kritik saya kepada teman-teman pejabat lainnya. Jadi kalau disuruh (direkomendasikan, red) untuk berolahraga tiga kali seminggu, misalnya, tidak dilaksanakan. Sehingga kalau dilakukan pemeriksaan lagi berikutnya, hasilnya tetap sama. Bahkan, ada yang menurun kondisi kesehatannya. Untuk itu, saya gencarkan olahraga bersepeda sebagai salah-satu alternatifnya,” paparnya.
Buntaran Supriyanto juga mengungkapkan, hasil pemeriksaan kesehatan yang diketahuinya juga mengungkapkan jika pejabat esleon Pemkab Lumajang kebanyakan memiliki masalah pada kesehatan jantung dan paru-parunya. “Kalau asam urat atau gula darah kebanyakan tidak menjadi masalah. Utamanya adalah kesehatan jantung dan paru-paru. Apakah itu paru-parunya bengkak dan lainnya,” pungkas Sekda Lumajang. (her/dop/ipg)