Puluhan warga mengarak ogoh-ogoh “Bakrie” setinggi 4 meter ke kolam penampungan lumpur Lapindo di titik 21, Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jumat (29/5/2015). Kegiatan ini untuk memperingati sembilan tahun bencana lumpur Lapindo sejak 29 Mei 2006 silam.
Herawati, korban Lumpur Lapindo asal Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, mengatakan warga memang sengaja mengarak ogoh-ogoh “Bakrie” dari pasar Porong Baru ke kolam penampungan untuk memperingati sembilan tahun meletusnya Lumpur Lapindo di Desa Sumberpanji, Kecamatan Porong.
“Ogoh-ogoh itu menggambarkan sosok Bakrie yang besar dan tangguh, sulit untuk digulingkan, termasuk pemerintah,” kata Herawati kepada suarasurabaya.net.
Herawati mengungkapkan, membawa ogoh-ogoh ke kolam penampungan merupakan simbolisasi warga yang tetap semangat bertahan hidup meski sudah tidak memiliki tempat tinggal dan belum menerima pembayaran dan pelunasan ganti rugi dari PT Minarak Lapindo Jaya maupun Pemerintah Pusat.
“Gubuk jerami di kolam penampungan itu, menggambarkan kembalinya korban Lapindo ke kampung halaman yang sampai sekarang, belum ada pembayaran dan pelunasan ganti rugi,” ujar dia.(bry/iss/ipg)
Teks Foto:
– Dalam aksinya, warga juga membawa poster dan spanduk.
Foto: Bruriy suarasurabaya.net