Marsekal Pertama (Marsma) Umar Sugeng Komandan Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta mengatakan, tiga pesawat pengangkut jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules pukul 04.30 WIB, diberangkatkan ke Medan.
Tiga pesawat itu terdiri dari satu pesawat Hercules tipe A dan dua pesawat CN 295.
Tidak ada keluarga korban yang diikutkan, semua disarankan menunggu di Posko Lanud Halim Perdana Kusuma.
Sementara pencarian korban di bawah reruntuhan pesawat dan gedung, hingga Rabu dini hari, masih terus dilakukan dengan melibatkan Tim SAR, TNI/Polri dan PMI.
Sementara hingga pukul 06.00 WIB, Rabu (1/7/2015) telah berhasil dievakuasi 132 kantong jenazah.
Marsekal Bambang Sulistyo, Kepala Basarnas, dalam jumpa pers di kantornya, menjelaskan, dari pengalamannya sebagai penerbang, dia menduga pesawat yang jatuh ini mengalami trouble engine.
Namun kepastiannya akan disampaikan oleh tim investigasi yang dibentuk Mabes TNI.
Tim Basarnas berkekuatan 25 anggota masih terus bekerja membantu evakuasi dengan didukung truck resque, berisi peralatan emergency. Ini dapat pergunakan untuk memotong dan menembus badan pesawat untuk menyelamatkan korban yang terperangkap di dalam pesawat yang jatuh.
Pesawat buatan AS tahun 1964, diterbangkan Kapten Penerbang Sandy jatuh di Jalan Jamin Ginting, dua menit setelah terbang dari Lanud Suwondo Medan.
Dalam pesawat dari squadron 32 Malang, terdapat 122 orang 12 diantaranya crew, terdiri tiga penerbang, satu navigator dan delapan teknisi.
Jokowi presiden menurut rencana akan memberikan pernyataan resmi sehubungan dengan jatuhnya pesawat Hercules CN 130 pada peringatan Hari Bhayangkara di Mako Brimob 1 Juli 2015 pukul 09.00 WIB.(jos/iss/ipg)