Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya meresmikan sistem siaga bencana kota melalui call center 112, Jumat (25/9/2015).
Risma menjelaskan, sistem informasi manajemen Call center 112 ini, merupakan langkah pemerintah kota untuk penanggulangan bencana secara cepat dan tepat.
Saat bencana terjadi baik itu kebakaran atau banjir, warga cukup melapor dengan menelpon call center 112.
“Laporan warga itu dapat langsung direspon melalui aplikasi siaga dan disebarkan ke satuan pelaksana penanggulangan bencana (Satlak PB) yang terdekat dari lokasi kejadian, “katanya di Balai Kota.
Risma mengaku, aplikasi ini dibuat untuk mengurangi risiko korban dalam bencana, karena belajar dari peristiwa kebakaran di Keputran yang menelan korban jiwa karena terlambat direspon.
Sistem ini terintegrasi di lima wilayah di Surabaya. “Jika ada telpon masuk, maka sirene di lima posko berbunyi,” katanya.
Laporan akan dipilih terkait jenis bencana apa. Lalu disalurkan ke Satlak yang menanganinya.
Sementara, untuk mencegah laporan palsu dalam sistem ini, Risma telah mengundang operator seluler untuk memberikan aplikasi pelacak nomor sesuai keberadaan penelepon.
“Operator bersedia memberikan, sehingga yang telpon ke 112 bisa terlacak posisinya dimana. Ini untuk menghindari laporan palsu,” katanya.(bid/dwi)