Sabtu, 23 November 2024

Kepruk Guling, Gak Penting Juara, Sing Penting Seneng

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Kepruk Guling digelar warga Dinoyo Tambangan, Surabaya peringati 70 tahun Kemerdekaan RI. Foto: Totok suarasurabaya.net

Di atas sebuah batang bambu sepanjang hampir 6 meter, dua orang peserta saling berhadapan. Masing-masing d itangan mereka membawa guling terbuat dari spon. Sesaat setelah peluit berbunyi, dua orang itu saling kepruk dan pukul untuk saling menjatuhkan.

Peserta akan terus bertahan di atas batang bambu, meskipun lawan di hadapannya terus melayangkan pukulan guling, sambil sesekali juga ikut melayangkan keprukan atau pukulan.

Tentu saja terus berusaha bertahan lantaran di bawah batang bambu adalah air. “Kalau Kepruk Guling digelar di atas rumput kurang seru. Tapi di atas air persisnya di tengah sungai seperti ini, pasti lombanya lebih seru,” papar Martono panitia lomba HUT ke 70 Tahun Kemerdekaan RI di RT 8 RT 3 Dinoyo Tambangan, Keputran.

Tepuk tangan dan teriakan saling memberikan support dukungan bagi masing-masing peserta lomba Kepruk Guling terdengar dari tepi sungai di kawasan kampung Dinoyo Tambangan. Apalagi ketika satu di antara peserta atau bahkan kedua peserta jatuh ke sungai.

Gak penting juara, sing penting seneng-seneng. Ini setahun sekali. Besok sudah kerja lagi. Yang penting memperingati kemerdekaan itu ya bergembira bersama-sama. Pokoknya seneng-seneng!” ujar Yoyok satu di antara peserta.

Senin (17/8/2015) siang itu, warga masyarakat kampung Dinoyo Tambangan dikawasan Kecamatan Tegalsari ini tidak hanya menggelar Kepruk Guling. Untuk anak-anak digelar lomba makan Kerupuk dan lomba Kelereng.

“Kepruk Guling dilanjutkan sekalian dengan lomba Menangkap Bebek di sungai. Pesertanya warga masyarakat Dinoyo Tambangan sendiri. Ini bagian dari perayaan HUT RI kita bersama warga masyarakat bergembira. Itu lebih penting,” tegas Martono pada suarasurabaya.net.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs