Kepala SMAN 3 Jakarta Dipecat Karena Sering Serang Lembaga Pendidikan

Retno Listyarti dicopot dari jabatannya sebagai Kepala SMAN 3 Jakarta karena dianggap melanggar disiplin PNS dan sering menyerang lembaga pendidikan dengan tuduhan yang bersifat provokatif.

Di samping kepala sekolah, Retno merupakan seorang aktifis yakni sebagai Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

Pencopotan Retno berdasarakan surat keputusan Basuki Tjahaya Purnama Gubernur DKI Jakarta.

Pada UN SMA yang lalu, Retno kepergok Gubernur DKI memantau pelaksanaan UN di SMAN 2 bersama beberapa aktivis LSM . Sebagai kepala sekolah seharusanya mengawasi UN di sekolahnya sendiri.

UN SMA hari pertama, dalam kapasitasnya sebagai Sekjen FSGI, Retno membuat pernyataan pers pelaksanaan UN 2015 buruk dan terjadi kebocoran dimana-mana.

Namun serangan Retno pada lembaga pendidikan, tidak segalak di saat Mendikbudnya M Nuh. Hampir setiap hari Retno mengkritisi Kemdikbud.

Di saat perubahan rezim, Anis Baswedan Mendikbud berusaha merangkulnya. Beberapa bulan Retno diam tidak melontarkan kritikan apapun.

Namun sejak UN SMA yang lalu, Retno kembali menyerang lembaga pendidikan meskipun dia sendiri sebagai Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta.

Anis Baswedan Mendikbud dikonfirmasi atas pencopoton kepala SMAN 3 Jakarta mengatakan, Surat Keputusannya dibuat oleh Gubernur atas rekomendasi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Retno Listyarti menganggap pencopatannya sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Jakarta bertentangan dengan UU dan azas umum pemerintahan yang baik.

Kebocoran UN yang disuarakan Retno dikecilkan tapi serangan etika terhada dirinya justru dibesar-besarkan.

Kata Retno, jika dibiarkan maka kesewenangan ini akan jadi preseden buruk bagi para guru yang berjuang untuk pendidikan yang lebih baik di Indonesia.

Retno pada Minggu (17/5/2015) ini akan mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. (jos/dwi)