Banyaknya jalan rusak di Jawa Timur juga disebabkan oleh kelebihan muatan angkutan kendaraan berat.
Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur meminta Dinas Perhubungan dan LLAJ Jawa Timur tegas pada pelanggaran muatan ini.
Irwan Setiawan anggota Komisi D DPRD Jatim mengatakan, Komisi D menemukan fakta bahwa banyak kendaraan kelebihan muatan atau overload saat inspeksi mendadak (sidak) di Jembatan Timbang Singosari Malang beberapa waktu lalu.
Menurutnya, usaha pemerintah provinsi Jawa Timur untuk memperbaiki jalan akan sia-sia jika tidak menggandeng pengusahaan angkutan.
Sementara itu, Harry Azhar Azis Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga mengakui, kerusakan yang terjadi pada ruas jalan nasional Pantura tidak hanya disebabkan karena penyelenggaraan jalan. Tapi juga karena intensitas kendaraan-kendaraan besar yang mengangkut muatan melebihi Muatan Sumbu Terberat (MST) jalan.
Harry mencontohkan, muatan yang seharusnya hanya 10 ton tapi mengangkut muatan hingga 20 ton. Begitu pula truk tandem yang seharusnya hanya boleh mengangkut muatan 18 ton menjadi 38 ton. (all/gk/dwi)