Sabtu, 23 November 2024

Kenakan Masker Saat Paripurna, Pimpinan DPR RI Tuai Kritik

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ketua DPR Setya Novanto (kedua kiri) bersama para Wakil Ketua DPR yakni Agus Hermanto (kiri), Taufik Kurniawan (ketiga kiri), Fadli Zon (kedua kanan) dan Fahri Hamzah (kanan) mengenakan masker saat memimpin jalannya Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parleme

Lima pimpinan DPR RI mengenakan masker dalam rapat paripurna, di Jakarta, Jumat (30/10/2015) pagi, sebagai wujud solidaritas kepada korban bencana asap.

Langkah pimpinan DPR RI mengenakan masker mendapatkan kritikan dari sejumlah anggota dewan. Tidak sedikit yang meminta pimpinan melepaskan maskernya.

“Tolong dilepaskan dulu pimpinan,” ujar salah satu anggota Dewan seperti dilansir Antara.

Meskipun demikian, pimpinan DPR yang terdiri dari Setya Novanto, Taufik Kurniawan, Agus Hermanto, Fahri Hamzah dan Fadli Zon tetap mengenakan masker tersebut, termasuk ketika menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang lagi-lagi memicu kritikan anggota lainnya.

“Pelanggaran itu, menyanyikan lagu Indonesia Raya tidak boleh mulut tertutup,” kata seorang anggota lainnya.

Sementara itu, Syarif Alkadrie, Sekretaris Fraksi NasDem, menyindir aksi menggunakan masker itu. “Aksi simpatik pimpinan menarik, tapi terlambat. Kenapa tidak sebulan yang lalu,” kata Alqadrie, dalam interupsinya.

Begitu dia menyampaikan sindiran, Nurhayati Assegaf, anggota DPR dari Fraksi Demokrat, langsung menginterupsi dan menyanggah pernyataan itu. “Kita tidak alergi dengan menggunakan masker dalam ruangan ini, dan tak ada yang dilanggar,” katanya.

Lebih tajam, mantan ketua Fraksi PD itu menyebutkan, langkah pemerintah menangani asap berbeda jauh dibanding menangani masalah jatuhnya pesawat AirAsia pada masa pemerintahan Susilo Yudhoyono, yang dinilainya cepat, terpadu, dan sistematis itu.

“Kita masih ingat saat pesawat AirAsia jatuh. Begitu mendengar kabar itu, wakil presiden, panglima TNI, Badan SAR Nasional turun langsung. Mayat-mayat yang sudah meninggal di laut diangkat, yang seharusnya didoakan saja,” kata perempuan politisi itu.

“Cara pemerintah (sekarang) menangani asap beda (ketimbang) saat menangani AirAsia,” kata dia.

Ketika memasuki acara pembacaan laporan mengenai Pansus Kebakaran Hutan dan Lahan yang menjadi agenda pertama rapat paripurna yang sedianya dibacakan Viva Yoga Mauladi, sang pengusul, tidak siap.

Pasalnya, Mauladi (Fraksi PAN) yang akan membacakan laporan terlambat datang dan setelah dipanggil Taufik Kurniawan, pimpinan rapat paripurna, Mauladi bahkan belum terlihat fisik batang hidungnya.

“Bagaimana mau lanjut Pansus Kebakaran Hutan dan Lahan kalau kesiapannya saja tidak ada,” celetuk Alqadrie melalui pengeras suara.

“Karena sudah tiga kali dipanggil, kita ganti acaranya dengan laporan Badan Anggaran tentang RAPBN 2016,” timpal Kurniawan.

Dalam rapat paripurna itu, Taufik Kurniawan Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PAN mengajak seluruh anggota DPR mengenakan masker sebagai bentuk solidaritas kepada korban asap

Selain itu Taufik juga menginformasikan kepada seluruh anggota bahwa DPR RI akan melakukan sholat meminta hujan (sholat istisqa) seusai menunaikan sholat Jumat, demi membantu menyelesaikan masalah asap.

Sedangkan, Setya Novanto, Ketua DPR, bahkan juga mengajak seluruh anggota DPR untuk memberikan sumbangan, baik secara langsung melalui kotak sumbangan maupun transfer ke rekening Sekretariat Kepala Biro Keuangan Sekretariat Jenderal DPR.

“Sebagai langkah awal pimpinan memulai dengan menyumbang masing-masing Rp10 juta. Jika ingin memberikan sumbangan melalui tunjungan kehormatan bisa lakukan melalui Sekretariat Jenderal DPR dan akan disalurkan ke masyarakat yang terdampak langsung,” kata Novanto.

“Doa kita juga bersama juga penting kita mengajak pegawai DPR dan hadiran melakukan Shalat Istiqa,” kata dia, saat membacakan himbauan dalam Rapat Paripurna DPR.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs