Minggu, 24 November 2024

Kemenag Prediksikan Ada Perbedaan Perayaan Idul Adha

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Seorang pedagang memberi makan ternak qurban di sentra penjualan ternak di Surabaya. Foto: Totok suarasurabaya.net

Mukhlis Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kota Singkawang mengatakan, pihaknya memprediksikan akan ada perbedaan hari dan tanggal jatuhnya Hari Raya Idul Adha tahun 2015.

“Menurut perhitungan ahli Ilmu Falaq, dimungkinkan akan terjadi perbedaan pada Hari Raya Idul Adha. Karena perhitungannya ada yang menggunakan Rukyah dan Hisab,” kata Mukhlis seperti dilansir Antara, Kamis (27/8/2015).

Ada kemungkinan, katanya, pemerintah menetapkan Idul Adha jatuh pada tanggal 24 September 2015.

Alangkah baiknya, lanjutnya, jika masyarakat tetap bersabar untuk menunggu pengumuman dari pemerintah. Kalaupun ada masyarakat yang sudah mendahului, dia meminta untuk jangan dipersoalkan.

“Saling hormat menghormati dan memahami, saya rasa itu lebih baik dan memang harus dilakukan,” pesannya.

Seandainya memang terjadi perbedaan, dia menilai jika kedua-keduanya mempunyai dasar dan landasan yang kuat. Menurutnya, masyarakat Singkawang sudah terbiasa menghadapi perbedaan-perbedaan itu.

Ditambah memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi, menjadikan masyarakat Singkawang menganggap perbedaan itu hal yang biasa.

Mukhlis menjelaskan, bukan perbedaan yang harus dipermasalahkan pada peringatan Hari raya Idul Adha atau yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban tersebut. Karena, menurutnya, pada Hari Raya Idul Adha banyak sekali hikmah yang dapat dipetik.

“Usai hewan kurban disembelih, dagingnya dibagikan kepada fakir miskin atau yang membutuhkan. Orang yang berkurban pun diperbolehkan untuk ikut menikmati daging kurban tersebut, kecuali jika ia bernazar akan berkurban dan menyedekahkan semuanya kepada kalangan yang tak mampu,” tuturnya.

“Dengan demikian, pembagian daging kurban berdasarkan pada prinsip keadilan dan kasih sayang. Prinsip itulah yang di masa kini sangat dibutuhkan umat muslim di Indonesia,” kata dia.

Berada dalam kondisi yang serba terhimpit dan kerkungkung oleh kesulitan hidup maka sudah layaknya jika pada Idul Adha, berbagi dengan sesama.

“Bukankah itu cerminan dan suri teladan Nabi Ibrahim AS. dengan segenap ketulusannya saat harus mengorbankan sesuatu yang sangat dicintainya, yaitu Ismail, sang anak yang telah lama sangat didambakan kehadirannya,” katanya.(ant/iss/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs