Kementerian Agama (Kemenag) pada 6 November memberangkatkan pramuka santri untuk melakukan kunjungan ke lima negara ASEAN, yakni Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Informasi dari Kemenag di Jakarta, Senin (9/11/2015) menyebutkan, para pramuka santri pilihan yang berjumlah 32 orang dari seluruh Indonesia itu mempunyai misi memasyarakatkan pramuka santri ke dunia internasional, diawali dengan kunjungan ke negara-negara ASEAN.
Para pramuka santri yang terpilih dalam seleksi ketat saat berlangsungnya Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) IV di Kalimantan Selatan pada Juni 2015 itu melakukan perjalanan ke lima negara ASEAN dari tanggal 7 hingga 21 Nvpember 2015.
Selama berada di luar negeri, para santri itu akan mengunjungi organisasi pramuka di setiap negara serta Organisasi Dunia untuk Gerakan Pramuka (WOSM). Selain itu mereka akan berkunjung ke Perwakilan RI serta ke beberapa objek wisata terkenal di negara-negara yang dikunjungi.
Ketika melepas keberangkatan para pramuka santri tersebut, Kamaruddin Amin Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag mengemukakan harapannya agar para pramuka santri Indonesia dapat membangun komunikasi dan persaudaraan, khususnya dengan rekan-rekan di dunia internasional.
“Membangun komunikasi dan persaudaraan dengan dunia Internasional itu suatu saat pasti ada manfaatnya,” tegas Kamaruddin di hadapan para pramuka santri yang berasal dari hampir seluruh provinsi di Indonesia seperti dilansir Antara.
Pada kesempatan yang sama Dr H Mohsen Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag mengemukakan, keberangkatan para santri ke beberapa negara ASEAN itu merupakan penghargaan Pemerintah atas komitmen dan kesungguhan para santri dalam menyukseskan PPSN IV di Kalsel pada Juni lalu.
Menurut Mohsen, meskipun tradisi kepanduan datang dari Barat yang sekuler, di pesantren tradisi dalam wujud gerakan pramuka itu mampu bermetamorfosis menjadi wahana pembinaan para santri, termasuk untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya.
Sementara itu, Kodrat Wakil Kepala Kwarnas Pramuka meminta para pramuka santri mencatat semua pengalamannya selama perjalanan, mendokumentasikannya dengan baik, dan kemudian menerbitkannya menjadi sebuah buku.
“Hal-hal menarik yang ditemui di negara-negara lain itu penting dicatat agar bisa menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya,” kata Kodrat sambil menambahkan bahwa Indonesia mempunyai peran besar memindahkan kantor WOSM dari Swiss ke Kualalumpur.
Sedangkan Mardhani Zuhri Ketua Kontingen yang juga Andalan Nasional Bina Muda Kwarnas Gerakan Pramuka berharap pramuka santri mampu menjadi contoh dan teladan kepada dunia internasional tentang harmonisnya relasi Islam dan negara di Indonesia.
Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia harus menjadi contoh dalam menampilkan Islam rahmatan lil alamin (Islam yang menjadi rakhmat untuk seluruh alam). Pramuka santri merupakan salah satu wujud harmonisnya relasi Islam dan negara, demikian Mardhani Zuhri. (ant/dwi/rst)