Air Asia mengadakan peringatan satu tahun jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dengan rute Surabaya-Singapura, di gedung Mahameru Mapolda Jatim, Senin (28/12/2015).
Pihak maskapai mengundang keluarga penumpang yang menjadi korban untuk menjalin silahturahmi sesama korban AirAsia nahas dengan rute Surabaya-Singapura tersebut.
Namun, tidak semua mendapatkan udangan tersebut. Salah satunya Agung Wahyu Darmono, keluarga dari empat korban AirAsia QZ8501 yaitu Sumamik, orang tuanya; Djoko Suseno, kakak keduanya; Hayati Lutfiah, kakak iparnya; dan Naura Kanita, keponakannya.
Agung yang warga Desa Sawo Tratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo ini mengaku tidak mendapat pemberitahuan ataupun undangan dari pihak AirAsia.
“Saya tidak tahu, kalau AirAsia itu mengundang untuk mengenang satu tahun kejadian itu (jatuhnya pesawat AirAsia, red),” kata Agung, saat ditemui suarasurabaya.net, Senin (28/12/2015).
Agung juga mengaku telah mengikhlaskan keempat anggota keluarganya. “Saya sekeluarga termasuk dari keluarga kakak ipar sudah mengikhlaskan, tidak menuntut apapun,” ujar dia.
Perlu diketahui, Sumamik, Djoko Suseno, Hayati Lutfiah dan Naura Kanita, merupakan penumpang AirAsia QZ8501, rute Surabaya-Singapura. Sekeluarga yang menjadi korban itu bermaksud ke Singapura untuk berlibur.
Pesawat yang terbang pukul 05.20 WIB itu kehilangan kontak pukul 06. 20 WIB di sekitar perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Pencarian lokasi bangkai pesawat baru dilakukan dengan melibatkan, Basarnas, TNI, Kepolisian, nelayan, termasuk bantuan dari Rusia, Malaysia, Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat.
Korban pertama yang berhasil ditemukan yaitu jasad Hayati Lutfiah. Setelah itu baru jasad Djoko Suseno dan jasad Naura.
Sebnyak 155 penumpang dan 7 kru menjadi korban dalam insiden tersebut. Tim DVI telah mengidentifikasi 104 nama dari body dan body parts yang berhasil ditemukan. (bry/iss)