Sabtu, 23 November 2024

Kasus Kerusuhan Banyuwangi, Satu Orang Lagi Ditangkap

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Tersangka SN yang ikut terlibat kerusuhan di Banyuwangi dalam aksi unjukrasa tambang emas. Foto : Bruriy suarasurabaya.net.

Kasus kerusuhan tambang emas di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, satu orang lagi berhasil ditangkap anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.

Tersangka baru itu adalah SN (42), warga Desa Pancer, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Dia ditangkap, Rabu (2/12/2015) siang, setelah itu langsung dibawa ke Polda Jatim, dan tiba sekitar pukul 22.30 Wib.

Tersangka dimasukkan dalam ruang tahanan Ditreskrimum Polda Jatim. Tersangka SN ini ditangkap, diduga ikut terlibat kerusuhan saat melakukan aksi unjuk rasa.

Selain tersangka, petugas juga mengamankan belasan bambu runcing, batu batako, kayu balok, dan satu bom molotov. Ada dugaan semua benda yang diamankan itu digunakan tersangka untuk ikut melakukan pengrusakan, dan pembakaran

Kombes. Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Jatim, saat dikonfirmasi mengatakan, penangkapan SN merupakan tersangka ketiga dalam kasus kerusuhan tambang emas di Banyuwangi. Sebelumnya, polisi menangkap dua tersangka, yakni SG (19) dan SU (45).

“Tersangka yang ketiga sama seperti yang sebelumnya, ikut terlibat dan berperan sebagai provokator,” kata Kombes. Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Rabu (2/12/2015) malam.

Dia menjelaskan, nantinya tersangka baru ini akan diperiksa oleh penyidik, sampai dimana keterlibatannya. Terutama, kasus kerusuhan tambang di perusahaan PT Bumi Sukses Indo (BSI).

“Kemungkinan, dalam kasus ini, tersangka akan bisa terus bertambah. Tunggu perkembangannya,” ujar dia.

Perlu diketahui, kerusuhan itu terjadi di depan perusahaan PT BSI, Rabu (25/11/2015), antara warga dengan polisi. Berawal dari warga penolak tambang melakukan aksi unjuk rasa, menggelar pertemuan pihak PT BSI dan Muspida Banyuwangi, dimediasi dari Polres.

Warga minta tambang yang dikelola BSI ditutup, warga kwatir. Karena, kawasan pegunungan Tumpang Pitu sebagai lokasi tameng bencana alam, saat terjadi musibah seperti tsunami.

Tapi, pertemuan tidak menemukan kesepakatan. Warga lalu mendatangi lokasi tambang untuk berdemo. Polisi berhasil mengendalikan keadaan. Sempat berhenti, malamnya ratusan warga kembali berdemo dan berakhir bentrok. Versi polisi, akibat peristiwa tersebut dua warga alami luka-luka dan dua orang polisi juga terluka. (bry/ipg).

Teks Foto:
– Barang bukti yang diamankan polisi.
Foto: Bruriy suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
29o
Kurs