Pembobolan kantor Direktur Keuangan dan SDM KBS, Selasa (29/12/2015), masih menyisakan tanda tanya. Mengapa pelaku hanya mengincar arsip kepegawaian KBS?
Pihak kepolisian Polrestabes Surabaya masih melanjutkan penyelidikan dengan menginterogasi karyawan Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang bertugas saat pembobolan itu terjadi, Rabu (30/12/2015).
Aschta Boestani Tajudin Plt Dirut PDTS KBS mengatakan pemeriksaan sejumlah karyawan telah dilakukan oleh pihak kepolsian sejak Selasa sore.
“Masih berlanjut. Semua karyawan KBS yang ada di lokasi kejadian akan dipanggil untuk memberikan informasi. Sudah sejak kemarin sore,” katanya ketika dihubungi suarasurabaya.net, Rabu.
Menurutnya, saat ini banyak kemungkinan yang terjadi, apakah pelaku itu merupakan orang luar atau orang dalam. Karena itu, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan.
Membantu jalannya penyelidikan, pihak KBS turut mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh polisi.
“Kami bergerak secara diam, dan segala informasi yang didapat akan diserahkan langsung kepada Tim Penyidik,” ujarnya.
Fuad Hasan Direktur Keuangan dan SDM PDTS KBS sempat mengatakan bahwa terakhir kali dia berada di kantornya adalah Senin (28/12/2015) sore antara pukul 16.30 WIB – 17.00 WIB.
Saat meninggalkan kantor, Fuad mengaku tidak mengunci pintunya. Namun, laci yang ada di ruangan itu dia kunci.
“Memang begitu, kalau saya merasa perlu saya kunci (kantornya,red) ya saya kunci. Kebetulan kemarin saya merasa tidak perlu mengunci kantor,” ujar Fuad kepada wartawan, Selasa kemarin.
Fuad juga memastikan, orang yang masuk ke ruangannya dan membongkar laci arsip kepegawaian adalah maling intelektual.
Salah satu indikasinya, karena pembobol itu tidak mengincar uang atau barang berharga. Sementara Fuad juga mengaku heran, pencuri itu langsung tahu mana laci tempat dirinya menyimpan berkas kepegawaian.
“Padahal saya tidak kasih label. Misalnya ini khusus berkas kepegawaian, ini khusus uang, tidak ada. Tapi dia langsung membongkar laci itu tanpa membongkar lainnya, hebat kan?” Katanya, kemarin. (den/rst)