Kapal motor pengangkut beras untuk masyarakat miskin karam di Sungai Melawi, desa Sungai Pinang, Kecamatan Pinoh Utara, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.
Kapal motor tersebut juga mengangkut sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako), dan sedianya akan menuju Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang, Minggu (2/8/2015).
Sella Kepala Desa Puruk Beribit, Kecamatan Ambalau di Nanga Pinoh, mengatakan di dalam kapal motor ini terdapat 3,96 ton beras raskin yang akan dibawa menuju desanya.
“Perahu ini berangkat dari Nanga Pinoh, kemarin siang. Kemudian di wilayah Sungai Pinang sempat sandar karena hari sudah malam. Tiba-tiba sekitar jam 4 pagi (04.00 WIB), perahu mengalami kebocoran,” katanya seperti dilansir Antara.
Sella sendiri mendapatkan kabar dari awak perahu pada Minggu pagi. Kebocoran ini semakin parah karena mesin penimba air rusak. Apalagi perahu tersebut juga memuat belasan ton barang sembako termasuk beras raskin yang akan diangkut ke Desa Puruk Beribit.
“Saya dapat kabar saat ini tinggal atapnya saja yang terlihat. Semua barang tenggelam ke dalam sungai,” katanya menjelaskan.
Menurut Sella, beras raskin yang dibawa dari gudang Bulog di Sintang itu sebenarnya sudah tertahan lebih dari satu bulan di Nanga Pinoh akibat kemarau. Perahu yang biasa membawa sembako dan beras tak bisa melalui Sungai Melawi karena mengalami pendangkalan, terutama pada daerah perhuluan.
“Kebetulan kemarin air mulai pasang, makanya perahu berangkat lagi ke Ambalau. Dari Sintang pun beras raskin yang diangkut sebenarnya banyak, tapi karena kemarau, kemudian diangkut terpisah masing-masing desa,” kata dia lagi.
Sella sendiri mengakui kedatangan dirinya ke Nanga Pinoh untuk berobat sekaligus memantau beras raskin yang akan dibawa ke desanya. Namun belum juga ia turun ke Ambalau, justru mendapatkan kabar bahwa perahu pengangkut beras raskinnya karam.
“Saya pun terkejut dengan kabar itu. Saya juga sudah lapor ke Camat Ambalau serta Polsek Nanga Pinoh,” katanya.
Selain beras raskin, Sella mengungkapkan dalam kapal motor tersebut juga setidaknya terdapat 500 karung beras yang memang akan dibawa ke Ambalau. Perahu ini sendiri dinakhodai Slamet Uson (37) sekaligus sebagai motoris dan Julianto sebagai anak buah kapal. (ant/dwi)