Sabtu, 23 November 2024

Kanker Payudara Pembunuh Nomor Dua Wanita

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan
dr. See Hui Ti, dokter onkologi Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura saat menyampaikan materi seputar kanker payudara di Bandar Djakarta Surabaya. Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Penyakit Kanker sejauh ini masih mejadi momok di kalanagan masyarakat, khususnya bagi wanita. Terutama kanker payudara yang menjadi pembunuh nomor dua setelah kanker serviks.

Hal ini disampaikan dr. See Hui Ti, dokter onkologi Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, Sabtu (21/3/2015) di sela-sela Health Seminar “Breast Cancer” di Bandar Djakarta Surabaya.

“Jangan salah, tidak hanya wanita, kanker payudara juga menyerang pria,” kata dr. See Hui Ti.

Dia menambahkan, meski kanker payudara juga berpotensi terhadap kaum pria, namun kemungkinannya hanya 1 persen. Wanita tetap menjadi penderita dominan. Menurutnya, masih banyaknya penderita kanker payudara di Indonesia dikarenakan faktor psikologi.

“Problem utama perempuan Indonesia tidak mau menemui dokter untuk memeriksakan diri adalah karena takut. Entah itu takut efek kemoterapi ataukah takut kehilangan payudara,” ujarnya.

Pemahaman sejak dini tentang kanker payudara, kata See, sangat penting diketahui oleh para wanita. Jika sudah sejak awal terdapat gejala langsung menemui dokter, maka kanker payudara itu bisa disembuhkan.

“Kanker payudara bisa dideteksi sejak awal. Jadi jangan takut kehilangan payudara jika itu solusi untuk penyembuhan,” kata dia.

See Hui Ti juga menjelaskan, usia penderita payudara dari tahun ke tahun semakin maju dalam hal umur. Jika 15 tahun lalu kanker payudara dominan menyerang pada perempuan usia 40 tahun ke atas, maka sekarang ini perempuan pada usia 30 tahunan sudah rentan terjangkit penyakit ini.

Bahkan tidak sedikit perempuan yang masih berusia 20 tahunan terjangkit kanker payudara. “Saya pernah menangani pasien umur 19 tahun. Terkena kanker payudara karena gen bawaan orang tuanya yang juga terjangkit kanker payudara,” ujarnya.

Faktor gen, kata dia, memang menjadi salah satu faktor seseorang terjangkit kanker payudara. “15-25 % orang tua bisa menurunkan gen penyebab kanker payudara ke anak atau cucunya. Tidak hanya kanker payudara, tetapi juga kanker ovarium,” kata See.

Selain itu, pola makan yang tidak sehat juga bisa memicu sel kanker berkembang lebih banyak dan cepat. Makanan dan minuman yang harus dihindari untuk mencegah terjangkit, maupun menyebarnya penyekit kanker yaitu alkohol, rokok, dan makanan berlemak.

“Kurangi kalau perlu hindari makanan yang mengandung banyak lemak dan karbohidrat,” kata See Hui Ti. (wak/fik)

Teks Foto:
– dr. See Hui Ti, dokter onkologi Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura saat menyampaikan materi seputar kanker payudara di Bandar Djakarta Surabaya.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs