Lilin perang pada korupsi tetap menyala. Hal ini seperti dikatakan Yoyok Prakoso, Staf Direktorat Pendidikan dan Layanan Masyarakat KPK, Jumat 13 Maret 2015. Meski kriminalisasi KPK bertubi-tubi, KPK tetap memperkuat bidang pencegahan korupsi melalui generasi muda.
“Tahun ini adalah tantangan berat bagi KPK. Kami terpukul dalam hal penindakan. Tapi, ini bukan berarti kami kalah. Walaupun KPK dibunuh, lilin perang terhadap korupsi masih menyala melalui generasi muda, “ujar Yoyok kepada wartawan di Universitas Airlangga Surabaya, Jumat (13/3/2015).
Bagian pencegahan KPK, kata Yoyok, menggiatkan pencegahan korupsi dengan cara mengadakan kegiatan sosialisasi di kampus-kampus dengan sasaran komunitas kaum muda. Tujuannya, untuk memunculkan generasi pemberantas korupsi dari kalangan masyarakat. “Kalau sudah rakyat yang sadar bertindak, tidak akan ada lawan yang berani, ” katanya.
Yoyok mengatakan, para pemuda memang tidak secara langsung merasakan dampak kerugian yang ditimpulkan para pelaku korupsi. Sosialisasi ini berusaha menyadarkan mereka bahwa akar dari korupsi adalah ketidakjujuran. Semangat anti korupsi, oleh KPK, sengaja ditularkan kepada generasi muda yang sadar teknologi. Melalui film, media sosial, dan demonstrasi, aksi para pemuda ini akan menakutkan bagi para koruptor.
“Pembangunan karakter ini salah satu tujuan kami menyosialisasikan hal ini. Lewat diskusi, pemutaran film, dan ideologisasi kejujuran, kami berharap ini dapat membangkitkan kembali semangat masyarakat Indonesia dalam memerangi korupsi,” katanya. (den/ipg)