Sabtu, 23 November 2024

KPK Bantah Pimpinannya Terpecah Terkait Revisi UU

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Johan Budi. Foto: Faiz/Dok. suarasurabaya.net

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah mengenai “pecahnya” suara para pemimpin lembaga antikorupsi tersebut terkait revisi UU KPK.

“Saya bantah mengenai pimpinan KPK mengusulkan revisi UU KPK. Semua pimpinan sampai saat ini menolak revisi itu,” ujar Johan Budi Pelaksana Tugas Pimpinan KPK di Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (15/12/2015).

Pernyataan ini dikemukakan Johan di depan empat pimpinan KPK yang lain, yakni Taufieqqurachman Ruki, Zulkarnain, Adnan Pandu Praja, serta Indriyanto Seno Adji.

Hal ini juga dikemukakan untuk menepis pemberitaan mengenai Taufiequrrachman Ruki Pelaksana Tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengatakan lima pimpinan komisi itu setuju untuk dilakukannya revisi terhadap Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK itu, kata Johan.

Ia menuturkan yang sebenarnya terjadi adalah lima pimpinan KPK telah memberikan saran dan masukan terkait revisi Undang-Undang KPK, sesuai perintah dalam surat yang dikirim Joko Widodo Presiden pada akhir Oktober melalui Pratikno Menteri Sekretaris Negara.

“Jawaban kami dalam surat tersebut adalah mengenai empat hal yang berkaitan dengan kewenangan KPK serta penolakan terkait berlakunya draf revisi yang beredar,” katanya.

Johan menjelaskan empat jawaban itu berisi tentang penolakan kewenangan Surat Penghentian Penyidikan (SP3), kewenangan mengajukan penyelidik dan penyidik yang tidak berasal dari kepolisian maupun kejaksaan.

Selain itu terkait pembentukan dewan pengawas serta pembatasan kewenangan penyadapan oleh KPK, tambahnya.

“Jadi, mengenai kabar seolah-olah pimpinan KPK adalah bagian dari upaya pelemahan KPK dengan menyetujui UU tersebut, itu tidak benar,” tegasnya.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs