Nama KH Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU, yang gagal menduduki jabatan Rais Aam pada Muktamar ke-33 NU, pada 1-5 Agustus 2015 lalu di Jombang, tidak masuk dalam daftar pengurus PBNU masa bakti 2015-2020, yang diumumkan Sabtu (22/8/2015) malam.
Demikan pula nama KH Sholahudin Wahid, calon Ketua Umun PBNU, pesaing KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU terpilih, tidak menduduki jabatan apapun.
Gus Solah yang merupakan alumni ITB Bandung yang sekarang menjadi pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, merupakan cucu KH Hasyim Asyari, dan adik dari Gus Dur.
KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU mengatakan, struktur pengurus baru PBNU, merupakan representasi dari berbagai daerah yang selama ini menjadi pilar Nahdlatul Ulama.
“Kepengurusan kali ini, diharapkan segera berkhidmah untuk kemajuan jamiyyah (organisasi) dan kemaslahatan jamaah (warga nahdliyyin),” katanya.
“Meneruskan program-program yang sudah berjalan baik dari pengurus masa khidmah yang lalu, serta menciptakan inovasi yang segar dan produktif untuk kemaslahatan Nahdlatul Ulama masa mendatang.”
Susunan PBNU masa khidmad 2015-2020, berkekuatan sekitar 150 ulama, cendekiawan, dan tokoh muda NU.
Mereka menduduki posisi cukup strategis, yang diharapkan dapat membawa kemajuan bagi NU, ormas Islam terbesar di Indonesia.
Susunan PBNU yang dibacakan KH Said Aqil Siroj, di kantor PBNU Sabtu malam, antara lain:
Musytasar (penasehat): KH Maimun Zubair, KH Mustofa Bisri dan beberapa ulama sepuh lainnya..
Rais Aam: KH Makruf Amin.
Wakil: KH Miftahul Akhyar (Ketua Rais Syurian PWNU Jatim).
Ketua Umum Tanfidiyah: KH Said Aqil Siroj
Wakil: Selamet Efendi Yusuf.
Ketua: Syaifullah Yusuf (Wagub Jatim)
Wakil: Prof M Nuh.
Sekjen: Helmi Faeshal Zaini
Wakil: Andi Najmi Fuadi.
Bendahara: Ing Bina Suhendra.
Dewan Pakar atau Awan, antara lain terdapat nama Sinta Nuriyah Rahman, istri Gus Dur, Presiden ke IV Republik Indonesia.(jos/iss)