Jusuf Kalla (JK) Wakil Presiden dalam pidato pembukaan acara Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kampar, Provinsi Riau menyindir adanya aktivitas “mahasiswa proposal” yang mencerminkan mahasiswa yang tidak kreatif dan malas bekerja.
“Ke depan, HMI itu lebih kreatiflah, jangan asal sodor proposal saja untuk mendapatkan dana dalam kegiatannya. Setidaknya ada yang diberikan atau ditawarkan, semisal menjual kue, walau dijual mahal tetap itu kreativitas,” kata JK dalam pidatonya saat membuka Kongres HMI di sebuah hotel bintang lima di Kampar, Riau, Minggu (22/11/2015).
JK bercerita bahwa dirinya telah menjadi anggota HMI pada tahun 1960, ketika itu HMI merupakan organisasi mahasiswa yang penuh kreativitas, berjuang untuk menyuarakan kehendak masyarakat.
“Ketika itu, kami di HMI dalam melaksanakan berbagai kegiatan kerap tidak melibatkan uang rakyat atau APBD, kami mencari sumbangan sukarela kepada mahasiswa dan masyarakat dan alumni HMI. Caranya tentu dengan kreativitas, ada yang dijual,” kata JK seperti dilansir Antara.
Namun, demikian JK, itu dulu, ketika zaman orde baru dan semuanya dilakukan dengan dasar perjuangan. Hendaknya ini yang harus tetap dijaga untuk membangun semangat demokrasi saat ini.
“Saya sebelum ke sini, sempat mendapatkan kabar dan membaca berita kalau Kongres HMI mendapat bantuan pemerintah daerah yang begitu besar. Saya sebagai alumni menyucapkan terima kasih kepada pemda setempat, karena ini memang aset bangsa,” katanya.
Ke depan, lanjut dia, diharapkan HMI lebih kreatif, walau sebelumnya juga sempat saling sodor proposal kepada alumni, bisa jadi ini tindakan balas dendam.
“Tapi harus diubah, dan jangan sampai hal itu mengurangi pergerakan kritik HMI terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat,” katanya.(ant/iss/dwi)