Tim Disaster Victim Identification (DVI) akan melakukan pemeriksaan lengkap luar dan dalam untuk jenazah pilot dan co-pilot Air Asia QZ 8501.
Kombes Pol Budiyono Ketua Tim DVI Polda Jatim mengatakan, pemeriksaan lengkap termasuk otopsi ini, guna mencari penyebab kematian keduanya. Selain itu, tim juga lakukan pemeriksaan laboratorium forensik (labfor), baik berupa pemeriksaan toksikologi, narkoba, dan lain-lain.
“Kalau kami menyatakan pemeriksaan dalam lengkap, artinya termasuk otopsi,” kata Kombes Pol Budiyono kepada wartawan, Selasa (10/2/2015) di Crisis Center AirAsia Polda Jatim.
Dia menambahkan, untuk sementara yang sudah dilakukan adalah pengambilan sampel untuk pemeriksaan. Di antaranya dari bagian lambung, liver, dan beberapa bagian lain, yang dicurigai ada bahan-bahan tertentu yang bertahan di bagian-bagian tubuh tersebut dalam waktu lama.
“Hari ini baru diambil sampel, karena jenazah juga baru teridentifikasi. Nantinya, sampel akan diserahkan ke labfor. Berapa lama proses ini akan berlangsung kami belum tahu,” kata dia.
Hasil dari labfor, kata Budi, akan dikembalikan ke Tim DVI untuk selanjutnya diserahkan ke Tim Penyidik atau KNKT. “Ini untuk kepentingan penyidikan, jadi (hasilnya-red) tidak akan kami sampaikan ke publik untuk identifikasinya,” kata dia.
Sekadar diketahui, Selasa (10/2/2015), Tim DVI berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban pesawat AirAsia QZ 8501. Dua jenazah yaitu, berlabel B097 teridentifikasi sebagai Remi Plesel, usia 46 tahun warga negara Prancis, yang merupakan co-pilot. Jenzah berlabel B 089 teridentifikasi sebagai Megawati (42), perempuan, asal Surabaya. (ica/wak/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
