Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur, berhasil mengidentifikasi jenazah berlabel B-086 berdasarkan satu data primer dan dua data sekunder. Korban pesawat Air Asia QZ 8501 yang berhasil teridentifikasi merupakan warga Malaysia atas nama Chung Huei Si (56), laki-laki.
“Berdasarkan metode primer yaitu pemeriksaan gigi, dimana dental record korban semasa hidup matching dengan dental radiogram jenazah,” Kombes Pol Budiyono, Ketua Tim DVI Polda Jatim kepada wartawan di Crisis Center AirAsia, Senin (9/2/2015).
Dia menambahkan, data primer ini diperkuat dengan metode sekunder temuan medis antropologi, yaitu kesamaan jenis kelamin, usia, dan tinggi badan. Pada tubuh korban juga terdapat properti identitas yang masih melekat, berupa beberapa kartu, satu di antaranya kartu kredit atas nama korban.
“Untuk itu, tim memastikan dengan tidak terbantahkan bahwa jenazah berlabel B 086 teridentifikasi sebagai Chung Huei Si (56), laki-laki asal Malaysia,” kata Budiyono.
Jenazah Chung Huei Si, kata dia, merupakan satu-satunya yang teridentifikasi hari ini. Sehingga masih tersisa 27 body dan body parts yang masih dalam proses evaluasi serta pendalam Tim DVI.
Pada Minggu (8/2/2015) sekitar pukul 15.45 WIB, pihak RS Bhayangkara menerima tujuh body dan body part dari Pangkalan Bun. Satu diantaranya ditemukan dalam kondisi masih menggunakan pakaian yang diduga seragam pilot AirAsia.
Namun Tim DVI tidak lantas langsung memastikan bahwa jenazah tersebut kru AirAsia. Pihaknya masih harus melakukan beberapa tahapan pemeriksaan.
“Keseluruhan ada tujuh yang masih dalam proses pendalaman tim post mortem. Mudah-mudahan itu mengarah kepada salah satu kru. Tapi kami tidak bisa hanya memastikan dari properti saja. Kami masih mencari bukti primer, dari DNA atau gigi dan sidik jari,” ujarnya.
Dijelaskan lebih lanjut, seragam yang melekat di tubuh jenazah adalah seragam yang biasa digunakan oleh pilot atau co-pilot. Hanya atribut pangkat yang masih melekat di pakaian tersebut.
“Informasi informal yang disampaikan, pangkatnya ada tiga,” kata dia.
Budiyono menegaskan, informasi tersebut hanya petunjuk untuk Tim DVI. Bukan untuk memastikan, apalagi sampai menyatakan tidak terbantahkan.
Sekadar diketahui, hingga saat ini total body dan body parts yang sudah diterima RS Bhayangkara Surabaya sebanyak 101. Di mana 74 jenazah di antaranya sudah teridentifikasi termasuk satu non human. (ica/wak/ipg)