Jenazah Profesor Benedict Anderson, rencananya akan dibawa ke Amerika Serikat, setelah dilakukan kremasi di Surabaya pada Selasa 15 Desember 2015.
“Nanti, dibawa ke AS setelah proses kremasi di sini. Saat ini kolega di sini masih menghubungi keluarganya,” kata Khanis Suvianita di Surabaya, Minggu (13/12/2015).
Kondisi jenazah Benedict saat ini sudah dalam keadaan diformalin, dan dimasukkan ke cold storage di Rumah Persemayaman Adi Jasa Demak. Selain itu, pihak keluarga juga melarang petugas mengubah posisi jenazahnya.
“Om Ben meninggal saat istirahat di Hotel Batu usai jalan-jalan di Jolotundo. Sejak dari Batu jenazah memang sudah di rapikan dalam peti,” kata Khanis.
Khanis mengatakan, Benedict juga pernah berwasiat bahwa jika dia wafat agar disemayamkan dengan sederhana. Dia tidak ingin jenazahnya dikremasi di ruangan VIP.
“Om Ben tidak mau dimasukkan ke tempat yang mewah, maunya yang sederhana saja,” kata kolega Benedict ini.
Benedict meninggal di Batu, Malang, Jawa Timur. Benedict tutup usia saat menginap di salah satu hotel di Malang.
Benedict merupakan salah seorang Indonesianis, dan banyak menulis buku yang cukup terkenal. Di antaranya Imagined Communities, serta Revolusi Tiga Bendera.
Perjalanan karir Benedict, diawali pada tahun 1966 dan 1984. Saat itu dia menjadi editor Jurnal Interdisipliner Indonesia. Selain di Indonesia, pada tahun 1970 Benedict juga menjadi pakar untuk regional Asia Tenggara.
Sejumlah pendapat kritisnya membuat Benedict sempat dilarang masuk ke Indonesia pada masa pemerintahan Orde Baru di era Presiden Soeharto. Namun, setelah itu dia bisa masuk kembali ke Indonesia.(bid/dop)