Try out mandiri yang digelar sendiri oleh pihak sekolah, hingga saat ini terus dilakukan dengan harapan tidak ada siswa peserta ujian nasonal (UN) yang gagal.
Di SMAN 1 Surabaya, try out mandiri dilakukan selang beberapa hari setelah berakhirnya try out yang digelar Dinas Pendidikan Jawa Timur secara serentak diseluruh sekolah di Jawa Timur.
“Kami memang tidak ingin ada siswa yang akhirnya gagal dalam mengikuti UN 2015 ini. Kebetulan sekolah kami mengikuti computer base test (CBT). Siswa terus kami uji coba agar mereka siap menghadapi UN 2015 nanti,” terang Johanes Mardijono Kepala SMAN 1 Surabaya.
Try out mandiri yang dimaksudkan adalah mengajk siswa mengikuti kembali latihan mengerjakan soal-soal ujian menggunakan fasilitas yang disediakan sekolah agar para siswa terbiasa mengerjakan soal ujian melalui komputer.
“Selama ini siswa kan selalu ujian menggunakan kertas. Persiapan ujian menggunakan komputer telah kami sosialisasikan. Kami gunakan komputer maupun laptop agar siswa terbiasa. Ini juga penting,” tambah Mardijono.
Senada dengan itu, di SMAN 14 Surabaya ditegaskan Dra. Hj. Muntiani, sejak beberapa waktu lalu siswa terus diajak mengikuti try out yang digelar secara mandiri oleh pihak sekolah.
“Kami percaya siswa sudah belajar penuh dan total. Tapi mengerjakan soal ujian melalui laptop atau komputer, tetap butuh waktu untuk membiasakan diri. Try out mandiri kami tekankan agar siswa terbiasa menggunakan komputer,” ujar Muntiani Kepala SMAN 14 Surabaya pada suarasurabaya.net.
Jumat (27/3/2015) pelaksanaan try out mandiri oleh sekolah-sekolah yang akan menggelar UN CBT dan PBT di Surabaya, terus dilakukan, dengan harapan siswa tidak gentar dan siap sepenuhnya mengikuti ujian nasional tersebut. (tok/rst)