Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur gencarkan proses pemantauan harga kebutuhan pokok jelang puasa. Warno Hari Sasono, Kepala Disperindag Jawa Timur mengatakan pantauan harga digelar di 130 pasar tradisional yang ada di Jawa Timur.
“Kita terus tingkatkan pantauan, saat ini tiap hari kita memantau 130 pasar yang tersebar di Jawa Timur,” kata Hari Sasono, Rabu (27/5/2015).
Pantauan di 130 pasar dilakukan dengan teknik tertentu yaitu di masing-masing pasar mengambil sampel di tiga pedagang yaitu pedagang yang paling laris, pedagang sedang dan pedagang yang paling tak laku.
Dari tiga pedagang ini akan diakumulasikan yang kemudian memunculkan harga rata-rata dari 19 komoditas yang dipantau.
Berdasarkan pantauan terakhir pada hari ini, kata dia, setidaknya hanya daging ayam ras dan telur yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan hari sebelumnya. Daging ayam ras mengalami kenaikan lima persen atau saat ini harganya mencapai Rp26.900 perkilogram. Sedangkan telur mengalami kenaikan 9 persen menjadi Rp18 ribu perkilogram.
Kenaikan dua komoditi ini, kata dia, lebih disebabkan adanya permintaan di luar Jawa Timur yang lebih besar dibandingkan hari biasanya sehingga harga di dalam Jawa Timur-pun ikut meningkat.
“Telur misalnya, saat ini ada proses pengiriman besar-besaran ke luar Jatim untuk pasokan jelang puasa sehingga harga telurpun juga ikut meningkat karena pasarnya meningkat,” ujarnya.
Hasil pantauan Disperindag juga menunjukkan jika beberapa kebutuhan pokok saat ini harganya masih relatif tinggi namun bukan disebabkan puasa melainkan lebih pada musim panen yang belum tiba.
Hari mencontohkan, harga cabe baik kriting dan merah, maupun harga bawang merah saat ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya karena tak kunjung masuk musim panen.
Sementara itu, untuk mengantisipasi peningkatan harga, Disperindag saat ini juga telah menyiapkan skema operasi pasar yang akan digelar selama bulan puasa dan lebaran. (fik/rst)