Krisis pasir akibat tragedi tambang berdarah Lumajang ternyata masih terjadi hingga saat ini. Bahkan akibat krisis tersebut, seluruh proyek beton utama milik pemerintah maupun swasta di Jawa Timur berhenti beroperasi sejak 26 September 2015 lalu.
“Pembangunan tiga jalan tol berhenti, seluruh proyek pemerintah lain yang membutuhkan beton juga berhenti,” kata Supaad, Kepala Dinas PU Binamarga Jawa Timur, usai mengikuti pertemuan tertutup membahas krisis pasir di kantor Gubernur Jawa Timur, Rabu (2/12/2015).
Menurut Supaad, tiga pembangunan jalan tol yang terhenti adalah Gempol-Pasuruan, tol Surabaya-Mojokerto, serta Mojokerto-Kertosono. Bahkan tol Surabaya-Mojokerto harusnya bisa dioperasikan pada Oktober lalu namun hingga saat ini pembangunannya terhenti karena tidak adanya suplay pasir.
Sedangkan proyek pemerintah lain yang juga terhenti adalah pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) diantaranya titik Glenmor-Kendeng Lembu dan Kendeng Lembu-Malang Sari di Banyuwangi, kemudian Kalimujur-Bondoyudo serta Jarit-Kalimojo yang ada di Lumajang.
Selain JLS, proyek pemerintah untuk perbaikan jalan di Bangkalan juga terhenti akibat ketiadaan pasir untuk proses pembetonan.
Supaad mengatakan, selain proyek pemerintah, saat ini sebanyak 11 kontraktor besar yang membangun gedung perkantoran, hotel, apartemen juga terhenti.
“Saya sudah ngumpulkan 11 kontraktor besar, mereka kini menghentikan proses pembetonan. Ada 392 ribu meter kubik beton tidak bisa tersuplay karena tidak ada pasir,” ujarnya.
Menurut Supaad, kalaupun beberapa proyek besar seperti apartemen masih jalan, itupun bukan proses pembentonan melainkan hanya melanjutkan proyek-proyek sampingan non beton. Sedangkan untuk beton dipastikan berhenti total.
Sekadar diketahui, untuk beton dengan konstruksi tinggi atau K400 memang memerlukan pasir dengan kualitas tinggi yang hanya bisa disuplay dari pasir dari Gunung Semeru di Lumajang. Setelah tragedi pasir berdarah, banyak tambang pasir yang akhirnya ditutup sehingga suplay pasar dari Lumajang sangat minim.
Pasir untuk beton kualitas tinggi sebenarnya juga bisa disuplay dari pasir Gunung Merapi. Namun jarak yang cukup jauh menjadikan pasir dari Merapi menjadi cukup mahal untuk sampai di Jawa Timur. (fik/dwi)