Masa anak-anak seharusnya menjadi masa yang menyenangkan. Bermain, bergembira, adalah bagian dari masa anak-anak. Jangan sakiti anak-anak. Bukankah kita semua pernah melewati masa-masa menjadi anak-anak?
“Kalau masa kecil Anda tidak mau dicubit, sekarang jangan mencubit anak-anak Anda. Bukankah masa anak-anak itu sangat menyenangkan?? Itu yang seharusnya selalu kita ingat. Ingat masa kecil dulu,” kata Sinung D. Kristanto Ketua Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur pada suarasurabaya.net, Kamis (23/7/2015).
Menurut Sinung, anak-anak justru seharusnya mendapatkan perlindungan, kasih sayang serta kesejahteraannya terutama dari orang tua, masyarakat serta pemerintah.
Saat ini, nasib dan hak-hak anak dinegeri ini memang masih terabaikan. Anak-anak hanya menjadi bagian dari angka-angka statistik semata.
“Padahal sekitar 49% dari masyarakat kita adalah anak-anak. Apakah kemudian anak-anak itu tidak berhak mendapatkan hak-haknya? Apakah kemudian anak-anak hanya sebatas bagian dari angka-angka??” ujar Sinung.
Pemerintah, lanjut Sinung, yang nota bene didalamnya adalah pejabat lembaga tertinggi dan pejabat lembaga tinggi negara, adalah orang-orang yang juga pernah melewati masa menjadi anak-anak.
“Siapapun pejabatnya, apakah mereka tidak pernah melewati masa-masa menjadi anak-anak?? Ini ironis sekali. Para petinggi negara itu pasti pernah menjadi anak-anak. Tetapi mengapa perhatian pada nasib anak-anak sangat minim??” ujar Sinung.
Oleh karena itu, Sinung mengingatkan siapapun untuk selalu mengingat masa-masa ketika masih menjadi anak-anak, agar memiliki sikap menghargai hak-hak anak.
“Insya Allah kalau panjenengan semua selalu mengingat masa menjadi anak-anak, semoga keceriaan dan kebahagiaan itu juga tertularkan kepada anak-anak. Ini yang perlu dilakukan semua pihak,” kata Sinung D. Kristanto. (tok/wak)