Ditegaskan Isa Anshori pemerhati pendidikan dan perkembangan anak-anak, hingga hari ini jaminan keamanan dan kenyamanan pendidikan bagi anak-anak masih belum terrealisasi di Indonesia.
Justru belakangan ini marak tindak kekerasan seksual serta tindak penyelewengan lain yang dialami anak-anak terjadi dilingkungan sekolah.
“Belum ada jaminan keamanan serta kenyamanan bagi anak-anak kita semua terkait dengan persoalan pendidikan. Buktinya kekerasan seksual dan tindak kriminalitas lainnya terjadi dilingkungan sekolah,” kata Isa Anshori saat berbincang dengan suarasurabaya.net, Kamis (23/7/2015)
Dia menambahkan, kekerasan seksual dengan segala bentuknya bahkan melibatkan orang-orang didalam lingkungan sekolah itu sendiri. Seperti pelecehan sesksual di Jakarta International School, atau yang terjadi di Bondowoso.
“Ini bukti bahwa pemerintah belum memberikan jaminan keamanan serta kenyamanan bagi masyarakat, terkait pendidikan. Padahal ini sangat penting direalisasikan,” kata Isa.
Bukan rahasia lagi, jika orang tua dan masyarakat mempercayakan lembaga pendidikan sebagai satu diantara upaya agar putra-putri mereka memperoleh jaminan keamanan dilingkungan sekolah selain pendidikan.
Dan ternyata perilaku menyimpang dalam bentuk kekerasan seksual atau bullying menimpa anak-anak, dan berlangsung di sekolah.
“Pemerintah dalam waktu dekat harus segera menerapkan regulasi terkait dengan keamanan dan kenyamanan dalam bidang pendidikan bagi anak-anak. Jika tidak, anak-anak tetap terancam hak-haknya,” ujar Isa.
Dan di Hari Anak Nasional 23 Juli kali ini, Isa berharap pemerintah segera merealisasikan jaminan keamanan pendidikan bagi setiap anak-anak Indonesia untuk memperoleh hak-hak dasarnya dibidang pendidikan.(tok/wak)