Problem jalan rusak di wilayah Kabupaten Sidoarjo ada di 18 kecamatan, totalnya 284 titik jalan yang mengalami kerusakan. Baik itu tingkat kerusakan di level baik, sedang dan rusak. Penyebabnya karena faktor curah hujan tinggi, sekitar jalan tidak dilengkapi saluran drainase, dan dilewati kendaraan besar.
“Kerusakannya itu hampir tiap kecamatan ada dan totalnya berdasarkan survei secara umum sementara ini ada 284 titik,” kata Sigit Setyawan Kepala Dinas Pengerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Sidoarjo, kepada suarasurabaya.net, Rabu (4/3/2015).
Sigit mengungkapkan, titik-titik kerusakan itu nantinya dipastikan ditangani dan dikerjakan oleh Dinas PU Bina Marga. Tapi, pengerjaannya dilakukan secara bertahap dan sebelumnya dilakukan survei terlebih dahulu.
Semua titik infrastruktur ruas jalan yang rusak itu pengerjaannya dilakukan dengan model peningkatan. Artinya pengerjaan jalannya dengan diberi pasir dan batu, baru setelah itu dilakukan pengerjaan pengaspalan.
Untuk pemeliharan juga dilakukan pengerjaan dengan hot mix yang menggunakan aspal beton atau seperti cor. “Jadi dari 284 titik, ada 184 titik sedang dilakukan pengerjaan peningkatan, untuk yang 100 titik dilakukan pemeliharaan,” ujar dia.
Untuk lokasi yang sudah dikerjakan baik itu peningkatan dan pemeliharan rutin adalah di Desa Kandangan Kecamatan Prambon, Desa Bulang Kecamatan Prambon, Desa Kedungrowo Prambon, Desa Kemiri Kecamatan Sidoarjo, Desa Karangnongko Kecamatan Sukodono, Desa Kemangsen Balongbendo, dan Desa Tropodo kecamatan Waru.
Sedangkan pengerjaan model sewa kelola yang merupakan dikerjaan dari Dinas PU Bina Marga Sidoarjo sendiri adalah Desa Pulungan Kecamatan Sedati, di Kecamatan Waru ada tiga lokasi yaitu Desa Kedungrejo, Desa Ngeni dan Berbek.
“Dalam pengerjaan sewa kelola itu tidak hanya pemeliharaan dan peningkatan jalan saja. Tapi, pengerjaan saluran juga dilakukan oleh Dinas PU Bina Marga,” ujar dia. (bry/ipg)