Isak tangis menyambut kedatangan jenazah Yudhistira Febbi Arianto, kopilot pesawat Aviastar yang mengalami musibah kecelakaan di Masjid Nurul Huda, Tuban, Kuta, Kabupaten Badung, Kamis (8/10/2015) malam.
Pantauan di lokasi, jenazah yang tiba di Masjid Nurul Huta dengan mobil ambulance milik PT Angkasa Pura I disambut dengan isak tangis para kerabat dan anggota keluarga yang sudah berada di lokasi jauh sebelum jenazah tiba.
Jerry, perwakilan Aviastar mengatakan, jenazah kopilot Yudistira Febby Aryanto tiba di Bandara Ngurah Rai, pukul 18.20 Wita Kamis (8/10/2015) malam.
“Jenazah diterbangkan dari Makassar dengan menggunakan pesawat Lion Air, mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali langsung dijemput mobil ambulance untuk selanjutnya dibawa ke Masjid Nurul Huda, “ujar Jerry seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan, jenazah diterbangkan dengan maskapai Lion dengan nomor penerbangan JT 0745 dari Makasar.
“Rencananya jenazah akan dititipkan di Masjid Nurul Huda selama satu hari, untuk selanjutnya pada Jumat (9/10/2015) akan dimakamkan,”imbuhnya.
Atas kejadian ini, jenazah Yudistira yang ditemukan tewas bersama sembilan kru dan awak penumpang pesawat twin otter dhc 6 milik Aviatar yang jatuh di Luwu Sulawesi Selatan.
Yudistira tewas meninggalkan seorang istri, Agnes Budy, dan dua anak yakni, Ratih (10) dan Danang (8.)
“Almarhum adalah sosok yang penuh dengan tanggung jawab, pelindung bagi keluarga, kami sekeluarga berdoa agar amal dan ibadah almarhum di terima Allah,” ujar Putri Ambarwati, salah seorang anggota keluarga.
Pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 itu hilang dalam penerbangan dari Bandara Andi Djemma, Luwu Utara menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
Pesawat ini dinahkodai Capt. Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi Soekris Winarto.
Adapun jumlah penumpang sebanyak tujuh orang yang terdiri dari lima orang dewasa dan dua orang bayi yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi ArQobi, M. Natsir, Afif (bayi), Raya (bayi). (ant/dwi)