Insinyur Muda Jawa Timur mulai berkiprah di tingkat Negara-negara ASEAN. Dalam Rangka pertemuan Young Engineer of ASEAN Federation of Engineering Organization (YEAFEO) ke 33 di Penang, Malaysia Tahun 2015, Insinyur Muda Jawa Timur mengagas integrasi infrastruktur antar Negara-negara ASEAN.
Andira Reoputra, Ketua Forum Anggota Muda-Persatuan Insinyur Indonesia (FAM-PII) Jawa Timur, mengatakan pentingnya pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berintegrasi antar negara-negara ASEAN, yang bisa menjadi penopang kebangkitan prekonomian masyarakat ASEAN di masa depan. “Apalagi semangat kaum muda Engineer ASEAN bisa berperan terhadap infrastruktur yang bermanfaat untuk masyarakatnya,” terang Andira Reoputra, Jumat (28/11/2015).
Anak muda yang biasa disapa Reo ini mengatakan, peningkatan infrastruktur yang sejajar dengan negara maju perlu saling mendukung. “Seperti infrastruktur transportasi dan pengembangan perkotaan, yang membuat skema teknis kerjasama antar berbagai negara asean dalam lingkaran organisasi ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO),” terang Reo.
Dalam pertemuan itu, melahirkan konsepsi pembangunan infrastruktur yang ada di ASEAN. Acara ini pun diikuti oleh hampir 1000 peserta dari negara ASEAN dan sekitar 400 orang yang menerima sertifikat ASEAN Professional Engineering. “Sekitar 300 perwakilan insinyur muda dari negara-negara ASEAN termasuk senior profesional engineer dari Indonesia, sudah sepakat untuk membangun infrastruktur dan tata ruang agar terintegrasi dengan baik,” kata Reo yang juga pengurus HIPMI Jatim ini.
Pertemuan tersebut juga dihadiri jaringan Komunitas Bisnis antar perusahaan keteknikan dan profesional keteknikan yang bisa membantu dalam program – program pembangunan infrastruktur di ASEAN. “Ini menjadi bagian penting bagi pengusaha dan profesional keteknikan Indonesia, yang tentunya kita sebagai pengusaha Indonesia bisa bersaing dan berkompetisi dengan pengusaha negara-negara ASEAN,” ujarnya. (fik)