Pada Jumat (2/10/2015) lalu Fanny Safriansyah atau yang akrab dipanggil Ivan Haz anggota Komisi IV DPR RI dari PPP ini dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh LBH Apik terkait dugaan penganiayaan pembantu rumah tangga.
Hari ini, Jumat (9/10/2015) putra Hamzah Haz mantan wapres itu mengundang wartawan ke ruangan fraksi PPP DPR RI. Dia mengakui telah menahan gaji pembantunya selama dua bulan.
Puluhan wartawan pun hadir dan menunggunya di ruang Fraksi PPP Gedung Nusantara I Gedung DPR RI itu. Tak lama, dia muncul bersama anaknya, didampingi Hasrul Azwar Ketua Fraksi PPP, Arwani Thomafi Sekretaris Fraksi PPP, Saifullah Tamliha dan Arsul Sani anggota Komisi III DPR RI.
Hanya saja sambil menggendong putranya, Ivan Haz langsung mengatakan tidak mau berkomentar soal kasus tersebut.
“Silakan wartawan bertanya,” ujarnya singkat. Wartawan pun bertanya seputar kasus dugaan penganiayaan kepada pembantunya, yang disebutnya seorang perempuan bernama Thoifah.
Ivan dengan tegas membantah kalau dia dan keluarganya pernah melakukan penganiayaan. “Kalau dia luka, itu akibat katanya meloncat dari pagar sekaligus kabur dari apartemen,” jelasnya.
Selama dua bulan terakhir ini sejak menjadi PRT di rumahnya itu, putra Ivan Haz sering mengalami luka-luka, namun Thoifah tidak pernah melaporkan dan mengatakan secara terus terang, kenapa anaknya itu luka sampai berdarah-darah. Padahal, kalau ada apa-apa diminta untuk mengatakan terus terang. “Dia tidak pernah mengakui. Baru setelah dimarahi Thoifah mengaku. Tapi, bukan saya yang marah, mungkin istri,” jelasnya.
Menurut Ivan, menjaga anak itu lebih susah daripada menjadi anggota DPR RI. Mengapa? “Karena menjaga anak itu sama dengan menjaga nyawanya, sehingga orang tua sangat hati-hati dan selalu meminta pengasuhnya juga hati-hati. Nah, saya melihat Thoifah ini kurang hati-hati kepada anak,” tambahnya.
Peristiwa itu, kata Ivan, terjadi di kolam renang apartemen, dan ketika dia loncat dan kabur, Ivan berada di lantai 14 apartemen, sehingga dia tidak tahu pesis kasus loncat dan kaburnya Thoifah tersebut.
“Paginya masih bersama keluarga, sore baru dia kabur. Padahal, sudah saya bilang di rumah ini 5 bulan dari setahun kontrak yang disepakati sebelumnya. Namun, karena kerjanya saya lihat kurang baik, maka saya putuskan 5 bulan,” ungkap Ivan.
Ditanya wartawan, kabarnya gajinya (gaji Thoifah), handphone dan KTP-nya ditahan?
“Bukan ditahan, melainkan karena Thoifah bilang gajinya dititipkan ke saya selama 5 bulan sesuai kesepakatan, dan kalau mau pulang baru akan diambil semuanya, maka gajinya selama 2 bulan itu memang dititipkan ke saya, termasuk HP-nya. Jadi, semuanya nanti akan jelaskan di Polda Metro Jaya. Jadi, sekali saya dan keluarga tidak benar menganiaya Thoifah,” pungkasnya.(faz/ipg)