Beberapa daerah di Jawa Timur ada yang masuk musim kemarau lebih cepat dan ada yang masuk musim kemarau lebih lama. Ini karena perbedaan geografis dan topografi daerah yang berbeda-beda.
Bambang Setiajid Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda mengatakan, berdasarkan letak topografi dan geografi dibagi menjadi beberapa bagian.
“Ada daerah yang di tengah atau garis pantai, ada juga yang berada di dataran tinggi dan rendah,” kata Bambang pada suarasurabaya.net, Kamis (23/4/2015).
Bambang menjelaskan, daerah-daerah di Jawa Timur terbagi dalam empat gelombang dalam memasuki musim kemarau.
1. Pertengahan Mei : Madura, Pantura mulai Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Tuban,
2. Akhir Mei : Bondowoso, Lumajang, Probolinggo bagian selatan, Pasuruan bagian selatan, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Lamongan, Blitar dan Banyuwangi bagian selatan,
3. Awal Juni : Bojonegoro bagian barat, Jombang, Nganjuk, Madiun, Kediri, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung dan Malang,
4. Pertengahan Juni : daerah pegunungan dan dataran tinggi seperti Batu, Banyuwangi, Meru Betiri dan Ngawi. (dwi/ipg)