Sabtu, 23 November 2024

Ini Daftar Sembilan Kiai Sepuh NU Penentu Rois Aam

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Sejumlah muktamirin masuk ke ruang sidang pleno Muktamar. Foto : Taufik suarasurabaya.net

Pleno Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Jombang, Rabu (5/8/2015) sore akhirnya menyepakati sembilan ulama sepuh yang ditunjuk sebagai ahlul hall wal aqdi (Ahwa).

Sembilan kiai yang ditunjuk adalah :
1. KH Makruf Amin dari Jakarta yang memperoleh 333 suara.
2. KH Nawawi Abdul Jalil dari Pasuruan dengan 302 suara.
3. Tuan guru Turmudzi dari NTB dengan 298 suara.
4. KH Kholilul Rahman dari Kalimantan Selatan dengan 273 suara.
5. KH Dimyati Rois dari Jawa Tengah dengan 236 suara.
6. KH Syeh Ali Akbar Marbun dari Medan dengan 186 suara.
7. KH Maktum Hannah dari Cirebon dengan 162 suara.
8. KH Maemun Zubaer dari Jawa Tengah dengan 156 suara.
9. KH Mas Subadar dari Pasuruan dengan 135 suara.

“Sembilan ulama ini selanjutnya akan bermusyawarah untuk menentukan siapa Kiai yang mereka tunjuk untuk menjabat rois aam,” kata Prof. Ahmad Muzaki, pimpinan sidang pleno penetapan Ahwa.

Proses munculnya sembilan Kiai ini merupakan hasil dari nama-nama yang disodorkan para rois syuriah dari seluruh cabang dan wilayah se-Indonesia yang lantas dilakukan perengkingan. Rangking 1-9 lantas ditetapkan sebagai anggota Ahwa.

Dari sembilan nama ini ternyata nama Rais Aam incumbent yaitu KH Musthofa Bisri (Gus Mus) dan KH Hasyim Muzadi tidak masuk sebagai anggota Ahwa. Padahal dua nama ini yang disebut-sebut sebagai kandidat untuk menduduki jabatan Rois Aam.

Saifullah Yusuf, Ketua Panitia Lokal Muktamar mengatakan, sembilan anggota Ahwa ini selanjutnya akan bermusyawarah menentukan satu nama yang akan dijadikan Rois Aam. “Siapa yang jadi Rois Aam yang tergantung hasil musyawarah. Bisa diambilkan satu dari sembilan nama ini, atau juga bisa mengambil nama kiai di luar sembilan nama ini,” kata Gus Ipul.

Sementara itu informasi yang diterima suarasurabaya.net, kemungkinan anggota Ahwa akan memilih KH Maimun Zubair yang dianggap sebagai Kiai paling sepuh diantara para anggota Ahwa. Selain itu kemungkinan lain adalah akan menunjuk KH Makruf Amin, karena Kiai dari Jakarta ini mendapatkan perolehan suara terbanyak dalam penentuan anggota Ahwa yaitu 333 suara.

“Sebetulnya peluang Gus Mus masih besar, tapi jika Gus Mus dipilih dikhawatirkan akan diprotes penentang Ahwa. Begitu juga jika KH Hasyim, pasti akan lebih banyak yang protes. Kemungkinan anggota Ahwa akan mengambil jalan tengah yaitu kalau tidak Mbah Mun (Maimun Zubaer) ya KH Makruf Amin,” ujarnya.

Namun dalam sejarah penerapan Ahwa, sebelum Muktamar Situbondo (Muktamar yang menghapus Ahwa), nama Rois Aam selalu diambilkan dari luar anggota ahwa. Jika tradisi ini dipertahankan maka peluang Gus Mus masih cukup besar. (fik/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs