Selama ini infrastruktur di Sidoarjo selalu dinomorduakan tapi pembangunan industri terus digenjot sehingga jalan cepat rusak.
”Kami atas nama MTI Sidoarjo selalu keliling. Faktanya jalan-jalan di Sidoarjo bukan hanya kelas 1 saja termasuk jalan penghubung. Sekarang juga menjadi jalan alternatif bagi truk-truk angkutan barang,” kata Franky Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Sidoarjo pada Radio Suara Surabaya.
Kata Franky, dulu jalan ini hanya digunakan untuk kendaraan-kendaraan kecil tapi sekarang bebannya sudah over load.
Kabarnya, lanjut dia, jalan penghubung tersebut misalnya Wonoayu, Krembung, Porong akan ditingkatkan kapasitasnya. Tapi masih terkendala dana.
Jalan-jalan di Sidoarjo, katanya, juga menjadi jalan penghubung bagi kepentingan warga kota lain misalnya Surabaya.
“Banyak sekali truk-truk muatan barang bukan milik orang Sidoarjo tapi lewatnya di jalan wilayah Sidoarjo,” ujar dia.
Franky menjelaskan, Sidoarjo adalah kota penyangga bagi daerah-daerah lain. Sehingga Pemkab Sidoarjo harus duduk bersama Pemda lain di sekitar Sidoarjo.
“Upaya ini dilakukan untuk menyamakan persepsi tentang kelas jalan dan aturan mainnya harus sama,” tambah dia. (dwi/ipg)
Teks Foto:
– Jalan rusak di depan Kantor Kecamatan Sukodono.
Foto: Bruriy suarasurabaya.net