
Joko Widodo Presiden RI dan Nguyen Perdana Menteri (PM) Vietnam sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, khususnya di sektor perdagangan dan investasi. Kedua Kepala Negara itu sepakat untuk mewujudkan target perdagangan sebesar USD 10 Miliar pada tahun 2018. Saat ini, nilai perdagangan kedua negara hampir mencapai USD 6 Miliar.
Untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara, Presiden Jokowi menawarkan produk strategis Indonesia ke Vietnam. “Investasi Indonesia di Vietnam juga berkembang cukup pesat hampir mencapai USD 500 juta, kami berharap ada perhatian dari Pemerintah Vietnam,” ucap Presiden, Minggu (22/11/2015).
PM Nguyen menyambut baik keingingan Jokowi Presiden. “Saya juga akan menugaskan menteri pertahanan untuk menindaklanjuti investasi Indonesia di Vietnam,” ujar PM Nguyen.
Kedua Kepala Negara juga sepakat untuk menyegerakan penyelesaian negosiasi Exclusive Economic Zone (EEZ) atau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara kedua negara. “Saya berharap penyelesaian negosiasi EEZ dapat dilaksanakan pada bulan Desember 2015,” ujar Presiden Jokowi.
Selain EEZ, situasi Laut Cina Selatan juga dibahas dalam pertemuan itu. Presiden Jokowi menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia mengedepankan stabilitas dan keamanan kawasan. “Agar pertumbuhan dapat terjadi di kawasan itu dan hukum internasional perlu dihormati,” ucap Presiden Jolkowi.
Di akhir pertemuan, PM Nguyen mengundang Jokowi Presiden untuk berkunjung ke Vietnam. “Terimakasih atas undangannya, saya akan segera rencanakan untuk berkunjung ke Vietnam”, ucap Presiden.(jos/dop)