Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim menemukan masih ada ikan segar yang mengandung formalin, dijual di pasar-pasar Surabaya dan Sidoarjo.
Penambahan formalin pada produk segar ini disinyalir berasal dari es balok yang digunakan pedagang untuk mengawetkan produknya.
“Kita baru tahu seminggu yang lalu. Kita menguji sampel di Pasar Pabean, Pasar Suko dan pasar yang di bawah Perumahan Pondok Jati, Sidoarjo,” kata Sa`ada Mukadar, staf Bina Mutu Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (24/6/2015).
Menurut Sa`ada, pabrik es memanfaatkan sistem rantai dingin ikan segar yang membutuhkan banyak es selama proses pendistribusian, sebagai pengawet alami.
Kecurigaan adanya es batu berformalin ini berawal dari uji coba yang dilakukan oleh seorang pengelola produk makanan olahan, yang setelah diteliti Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, produknya mengandung formalin.
“Dia mengambil sampel sendiri dari tambak. Sebagian dikasih es, sebagian tidak. Waktu saya uji, yang tidak pakai es, tidak ada formalinnya. Tapi, yang pakai es, justru mengandung formalin,” kata Sa`ada.
Sa`ada mengaku saat ini pihaknya belum berkoordinasi dengan pihak kepolisian karena masih menelusuri pelaku sesungguhnya.
“Kami sudah mencoba memberitahukan ke bagian pengawasan, cuma belum koordinasi dengan kepolisian karena kita harus mencari pelaku yang sesungguhnya. Ini mungkin dari hulu, kalau yang kita temukan kan sudah dihilirnya,” katanya.(iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
